Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Bertemu Presiden Korsel, Kadin Harap Hyundai Pindahkan Produksi

Kadin berharap Hyundai Korea Selatan mau mengalihkan produksinya ke Indonesia.

9 November 2017 | 21.13 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Presiden Joko Widodo (kanan) memayungi Presiden Korea Selatan (Korsel) Moon Jae-in (kiri) saat menanam pohon Gaharu di halaman belakang Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, 9 November 2017. ANTARA/Puspa Perwitasari

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) berharap Korea Selatan mau investasi di bidang otomotif dengan mengalihkan produksinya ke Indonesia. Hal itu disampaikan Kadin saat bertemu dengan Presiden Korsel Moon Jae-in, yang sedang melakukan kunjungan ke Jakarta, Kamis, 9 November 2017.

“Yang kami sangat kejar salah satunya adalah Hyundai, itu benar-benar kami mau untuk mengalihkan produksinya ke Indonesia,” kata Wakil Ketua Umum Kadin bidang Hubungan Internasional Shinta Widjaja Kamdani di Hotel Ritz-Carlton, Jakarta Selatan.

Baca juga: Hyundai Lirik Indonesia Menjadi Produksi Suku Cadang

Menurut Shinta, agen tunggal pemegang merek (ATPM) Hyundai di Indonesia saat ini lebih banyak impor dan belum memproduksi massal.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Presiden Direktur PT Hyundai Mobil Indonesia Mukiat Sutikno mengatakan pihaknya masih akan melakukan penjajakan dengan Hyundai Motor Company. Menurut Mukiat, wacana tersebut masih terlalu dini untuk dibicarakan.  

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Presiden Korea ngomong soal investasi otomotif ini juga kami baru dengar terus terang. Dari kami, next step-nya adalah kami akan kolaborasi dengan Hyundai Motor Company,” kata Mukiat.

Mukiat mengatakan mobil tipe Hyundai H-1 hanya dirakit di Indonesia, yakni di pabrik Bekasi, Jawa Barat. Ia mengatakan pabrik tersebut berkapasitas 26 ribu unit setahun. Sedangkan untuk H-1 hanya 4.000-5.000 unit.

Wakil Presiden Komisaris Hyundai Mobil Indonesia Jongkie Sugiarto mengatakan salah satu negara yang menjadi sasaran ekspor Hyundai H-1 adalah Thailand. Mukiat mengatakan sampai saat ini Thailand puas dengan ekspor tersebut karena tidak terkena bea masuk.

“Lebih untung buat Thailand ambil dari Indonesia kalau ambil dari Korea kena 40 persen bea masuk,” ujarnya.

Presiden Korea Selatan Moon Jae-in menjadikan kunjungannya ke Indonesia sebagai yang pertama di ASEAN. Moon mengatakan diplomasi di Indonesia lebih banyak ke negara Jepang, Korea, dan Rusia.

“Kami juga harap agar pengusaha Indonesia bisa berinvestasi di Korea dan saya memimpikan Indonesia dan Korea bisa masuki pasar internasional, yaitu pasar yang lebih luas lagi,” kata Presiden Korsel.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus