Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Solo - Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog) membuka pengadaan gabah kering panen (GKP) di petani dengan harga Rp 6.500 per kilogram (kg) dan beras medium di Gudang Bulog dengan harga Rp 12.000 per kg. Bulog Kantor Cabang Surakarta menargetkan penyerapan bisa mencapai 96.265 ton setara beras sebelum panen raya atau sampai 30 April 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pemimpin Perum Bulog Kantor Cabang Surakarta, Nanang Harianto mengemukakan itu saat dilangsungkan Sosialisasi Pengadaan Gabah dan Beras di Hotel Lorin Syariah Solo, Jawa Tengah, Sabtu, 8 Februari 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Kelebihan kerja sama dengan Bulog di antaranya kepastian dalam pembayaran, pelayanan penerimaan barang di gudang setiap hari, dari sabtu hingga minggu tetap ada penerimaan. Kerja sama pengolahan makloon baik dryer maupun RMU (Rice Milling Unit), serta penyewaan gudang filial," ujar Nanang.
Ia mengatakan Bulog mendukung program Asta Cita Presiden Prabowo Subianto dalam rangka Swasembada Pangan. Caranya lewat Tim Jemput Gabah (TJG), Bulog membeli GKP langsung ke petani atau Gapoktan yang nantinya akan diolah oleh Sentra Pangan Penggilingan (SPP) Bulog maupun Mitra Pangan Pengadaan (MPP) Bulog selalu mitra makloon.
"Sampai saat ini kami sudah melakukan penyerapan GKP dan beras sebanyak 688 ton setara beras," katanya.
Bulog juga terus berkomitmen untuk memaksimalkan pengadaan gabah dan beras untuk cadangan beras pemerintah sampai dengan musim panen pertama tahun ini. Kegiatan sosialisasi pengadaan gabah dan beras hari ini menyasar 120 peserta yang terdiri atas Mitra Pangan Pengadaan, Gapoktan dan Penggilingan se Solo Raya.
Acara sosialisasi tersebut turut dihadiri oleh Pemimpin Wilayah Jawa Tengah, Ketua DPD Perpadi Jawa Tengah, LO Bulog, Anggota Persatuan Penggilingan Padi dari sejumlah wilayah kabupaten di Solo Raya yakni Sragen, Karanganyar, Sukoharjo, Wonogiri, Klaten, Boyolali serta dari penggilingan dan Gapoktan setempat.
"Kegiatan ini menjadi langkah cepat yang dilakukan untuk menyosialisasikan skema pengadaan gabah dan beras sebelum memasuki panen raya agar petani mendapatkan harga yang layak sesuai mandat Presiden," tuturnya.