Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Pertanian, Kementerian Perdagangan dan Kementerian BUMN bersepakat untuk menjadikan Bulog sebagai pembeli produksi petani berupa jagung, bawang, dan beras. Hal ini dilakukan karena harga ketiga komoditi tersebut jatuh di tingkat petani.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Saat ini harga bawang, jagung dan beras jatuh. Jadi tiga-tiganya harus diserap oleh Bulog dan itu adalah komitmen kita, mulai dari Februari sampai dengan Juni harus diserap oleh Bulog,” kata Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Kamis, 1 Februari 2018.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca juga: Impor Beras, Bulog Cuma Dapat 346 Ribu Ton
Amran menuturkan, hasil pertanian yang akan diserap oleh Bulog akan tetap berpatokan pada kualitas, namun semua tingkatan kualitas akan dibeli oleh Bulog.
“Soal kualitas, ini sudah kita bahas semua di Raker, yang kadar airnya 30 itukan sudah di luar kualitas, harusnya kadar air 25 dan tetap dibeli. Kedua, di atas harga pokok penjualan (HPP) juga dibeli, selesaikan dan tidak boleh ada masalah,” ujar dia.
Sedangkan hasil pertanian yang kualitasnya berada di bawah standar, akan tetap dibeli meski dengan harga yang berbeda.
Presiden Joko Widodo memerintahkan Kementerian Pertanian, Kementerian Perdagangan dan Kementerian BUMN agar melindungi petani dan tidak membuat mereka rugi. Ketiganya menyepakati untuk menunjuk Bulog membeli bawang di petani dengan harga Rp 15 ribu perkilo, jagung Rp 3,150 perkilo, dan beras HPP Rp 3.700 perkilo.