Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Cegah Skimming, Bank Mandiri Ikut Beri Tips Bertransaksi Aman

Bank Mandiri turut membagikan tips aman bertransaksi agar terbebas dari skimming kartu pembayaran.

15 Maret 2018 | 16.55 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ilustrasi Skimming Kartu Kredit. naplesnews.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Makassar - Maraknya kejahatan penggandaan data dan informasi nasabah bank melalui skimming kartu pembayaran belakangan ini membuat PT Mandiri (Persero) Tbk turut membagikan tips aman bertransaksi. Retail Funding Head Bank Mandiri Regional X Sulawesi Maluku Poster Simbolon mengatakan sekarang pihaknya telah merilis kartu debit yang menggunakan chip dan memiliki dua personal identification number (PIN) untuk transaksi online.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Informasi IT ini jauh lebih aman, jadi enggak usah takut melakukan transaksi di ATM dan Mandiri online,” kata Poster, Kamis, 15 Maret 2018.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pernyataan Poster menanggapi maraknya kasus raibnya duit puluhan nasabah PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk di Kediri, Jawa Timur, belakangan ini. Uang nasabah yang hilang di rekening tabungan itu diduga karena praktik skimming.

Lebih jauh, Poster menjelaskan, nasabah yang ingin bertransaksi online harus memasukkan password user dan password khusus transaksi. Selain itu, nasabah diimbau berhati-hati melakukan transaksi, jangan di sembarang tempat.

Input dua PIN itu, kata Poster, ditujukan agar lebih meningkatkan keamanan transaksi. "Meskipun orang lain pernah lihat PIN, tetap tak bisa transaksi karena masih ada lagi PIN yang dimasukkan untuk transaksi.” Selain itu, Bank Mandiri terus mengoptimalkan pelayanan kepada nasabah. 

Sebelumnya, Sekretaris Perusahaan BRI Bambang Tribaroto menyebutkan bahwa pihaknya menduga hilangnya dana puluhan nasabah di Kediri karena skimming. "Yakni penggandaan informasi atau data oleh pihak tertentu,” ucapnya ketika dihubungi Tempo, Senin, 12 Maret 2018. Pelaku disinyalir menggandakan informasi dalam pita magnetik (magnetic stripe) yang terdapat pada kartu kredit dan ATM atau debit secara ilegal.

Bambang menuturkan, diduga pelaku praktik skimming tersebut adalah bagian dari sindikat internasional. “Indikasinya (pelaku) ada di luar negeri karena ada transaksi ke valuta asing,” katanya.

RR Ariyani

RR Ariyani

Lulus dari Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota Fakultas Teknik Universitas Diponegoro pada tahun 2000. Bergabung dengan Tempo pada tahun 2004. Kini menulis untuk desk ekonomi dan bisnis yang mencakup isu makro ekonomi, finansial, korporasi, sektor riil hingga investasi.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus