Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Cerita Sri Mulyani Saat Lebaran: Jahit Baju sampai Opor Ayam

Sri Mulyani mengatakan, saat merayakan lebaran atau Idul Fitri, dia bersama keluarga banyak melakukan persiapan.

6 Juni 2019 | 15.13 WIB

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati saat ditemui awak media usai menggelar open house di rumah dinas miliknya, Jalan Widya Chandra I, Jakarta Selatan, Rabu 5 Juni 2019. Tempo/Dias Prasongko
Perbesar
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati saat ditemui awak media usai menggelar open house di rumah dinas miliknya, Jalan Widya Chandra I, Jakarta Selatan, Rabu 5 Juni 2019. Tempo/Dias Prasongko

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati membagikan kisah momen-momen berlebaran saat dirinya masih menjadi anak-anak. Hal ini disampaikan Sri Mulyani melaui akun media sosial milikknya seperti facebook dan instagram, pada Selasa 4 Juni 2019.

Baca: Sri Mulyani Harap Momentum Lebaran Bisa Beri Dorongan ke Ekonomi

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Menurut Sri Mulyani, saat merayakan Lebaran atau Idul Fitri, dia bersama keluarga banyak melakukan persiapan. Mulai menjahit baju baru yang sama atau kembar untuk anak-anak perempuan termasuk dirinya hingga menyiapkan bekal perjalanan mudik ke rumah Embah Putri (Eyang putri).

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

"Perjalanan pulang mudik melalui sawah-sawah yang menghijau mendekati panen, juga melewati pasar tumpah di setiap kota yang kita lalui. Tidak banyak rumah makan dan restaurant seperti sekarang," kenang Sri Mulyani seperti dikutip dalam akun instagram miliknya, Kamis.

Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini menuturkan dulu ketika lebaran, semua manusia tampak bahagia, meski hidup tidak berlebihan secara materi. Semua manusia saling bersalaman dan saling mengucapkan maaf lahir batin untuk memulai lagi lembaran hubungan antar manusia yang baru, bebas dari saling syak wasangka dan dendam.

Dalam ingatan Sri Mulyani, momen lebaran juga berarti waktu bagi dirinya melakukan sungkeman ke orang tua. Selain itu, lebaran juga menjadi momen bagi dia dan keluarga untuk nyekar (berziarah) ke makam Embah Kakung dan leluhur yang telah meninggal.

"Lebaran adalah pesta ketupat, opor, sambel goreng ati, ditabur bubuk kedelai. Di sela soto ayam, serundeng dan lemper buatan embah putri yang begitu lezat," kata Sri Mulyani.

Tak hanya itu, Sri Mulyani juga menuturkan bahwa momen lebaran merupakan bagian dari jeda hidup yang penting bagi dia sebagai manusia. Dalam hal ini melakukan refleksi, membasuh kesalahan - meminta maaf dan memaafkan.

Baca juga: Peringkat Utang Naik, Sri Mulyani: Bisa Dorong Investasi Tapi..

"Kita kembali ke fitrah kita, untuk kembali menjalankan hidup yang baik, rukun serta damai," kata alumnus Universitas Indonesia ini.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus