Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Cina Sebut Kereta Cepat Didesain Khusus, Anti Gempa hingga Disesuaikan dengan Iklim Indonesia

Salah satu mitra pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung (KCJB), China Railway, memastikan kereta yang dibuat akan menyesuaikan dengan kondisi di Indonesia.

5 Agustus 2022 | 12.38 WIB

Pekerja berjalan di area proyek tunnel dua Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) di Jatiluhur, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, Selasa 21 Juni 2022. PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) menyatakan proyek tunnel dua Kereta Cepat Jakarta-Bandung itu telah berhasil ditembus yang menandakan 13 terowongan KCJB kini telah tersambung. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
Perbesar
Pekerja berjalan di area proyek tunnel dua Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) di Jatiluhur, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, Selasa 21 Juni 2022. PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) menyatakan proyek tunnel dua Kereta Cepat Jakarta-Bandung itu telah berhasil ditembus yang menandakan 13 terowongan KCJB kini telah tersambung. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Salah satu mitra pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung (KCJB), China Railway, memastikan kereta yang dibuat akan menyesuaikan dengan kondisi di Indonesia. Rangkaian kereta cepat (EMU) yang akan dikirim mulai hari ini Jumat, 5 Agustus 2022 itu memiliki kualitas yang sama dengan kereta jenis JR400AF yang beroperasi di Cina.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Perwakilan China Railway, Qian Ming, menjelaskan KCJB akan berdasarkan kereta jenis JR400AF, tapi disesuaikan dengan kondisi di Indonesia. Menurut dia, pihaknya telah melakukan pengaturan kembali sistem energinya, misalnya memasang alat anti gempa yang menyesuaikan dengan kondisi geografis dan budaya di Indonesia.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

“Ini sangat penting bagi operasional KCJB. Kami menyediakan tim untuk melakukan pemeriksaan sewaktu-waktu. Khususnya bagian teknis kereta ini termasuk memerikasa rel dan jaringan telekomunikasi,” ujar dia dalam konferensi pers virtual pada Jumat, 5 Agustus 2022.

Menurut Qian Ming, semua yang ada di kereta tersebut benar-benar akan menyesuaikan dengan iklim di Indonesia, seperti hujan dan tanah yang basah. Selain itu, sejak 6 April-29 Mei 2022, China Railway juga telah melakukan tes uji coba di Qingdao dan Beijing dengan jarak tempuh 20.000 kilometer lebih, dengan kecepatan tertinggi 385 kilometer per jam.

EMU sekarang sudah selesai diproduksi dan akan dikirim ke Indonesia mulai hari ini. Qian Ming menurutkan, proyek KCJB ini sudah memasuki tahap persiapan operasi, naik dari tahap pembangunan. Sehingga tugasnya akan menjadi lebih berat lagi.

“Kita juga akan mengirim tim kerja yang elit untuk melakukan pengecekan agar menjamin kereta ini bisa beroperasi aman, dan memberikan perawatan yang sempurnya,” kata dia.

Dari mitra lainnya, China Railway International Co (CRIC), juga mengatakan bahwa kerea cepat sudah menyesuaikan dengan iklim dan mempertimbangkan unsur sosial budaya di Indonesia. Perwakilan dari China Railway International Co (CRIC) Gao Feng menjelaskan pihaknya memberikan suatu produk dan layanan yang sesuai dengan orang Indonesia. 

“Rangkaian kereta ini sudah selesai diproduksi untuk Indonesia, ini adalah salah satu hasil produk penting dalam proyek ini,” tutur Gao Feng.

Selain itu, CRIC juga akan terus melakukan pasokan uji coba layanan dengan menggunakan KCJB sebagai produk utama yang sukses dari Cina untuk luar negeri. “Saya menyampaikan semoga kereta cepat ini bisa selesai secara sukses,” kata Gao Feng.

Direktur Utama PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC), Dwiyana Slamet Riyadi menjelaskan pengiriman perdana yang menandai sejarah antara kedua negara. “Karena ini adalah pertama kalinya pengiriman EMU kereta api cepat dari Tiongkok ke luar negeri,” ujar dia.

Dwiyana mengatakan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung (KCJB) hadir sebagai wujud nyata dari kerja sama strategis antara Indonesia dan Cina. Proyek ini, kata dia, merupakan bagian dari program strategis nasional di bidang infrastruktur yang diamanatkan Presiden Joko Widodo atau Jokowi dan Presiden Xi Jinping untuk membangun konektivitas masa depan yang andal nyaman dan modern.

Saat ini, Dwiyana melanjutkan, progres investasi dari proyek KCJB sudah mencapai 85 persen. Namun, masih menyisakan beberapa pekerjaan, penyelesaian tunnel dua, kemudian pre loading, track laying, dan tentunya juga penyelesaian stasiun.

Menurut dia, sebagai pionir dari kereta cepat khususnya di Asia Tenggara, kehadiran KCJB ini akan sangat ditunggu-tunggu oleh masyrakat Indonesia. Selain itu diharapkan bisa membuat konektivitas antara Jakarta-Bandung semakin cepat.

“Pilihan masyarakat juga akan semakin banyak, khususnya untuk moda transportasi yang ramah lingkungan, seperti kereta api cepat ini,” kata Dwiyana.

M. Khory Alfarizi

M. Khory Alfarizi

Alumnus Universitas Swadaya Gunung Jati, Cirebon, Jawa Barat. Bergabung di Tempo pada 2018 setelah mengikuti Kursus Jurnalis Intensif di Tempo Institute. Meliput berbagai isu, mulai dari teknologi, sains, olahraga, politik hingga ekonomi. Kini fokus pada isu hukum dan kriminalitas.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus