Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Komisi VI DPR RI Evita Nursanty menyoroti harga tiket pesawat yang meroket di penghujung tahun. Kritik ini dia lontarkan di depan Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. Irfan Setiaputra.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Kita tahu bahwa di saat liburan ini naiknya bukan 15 persen dari harga tertinggi, naiknya 5 kali lipat," kata Evita dalam rapat bersama BUMN transportasi di Senayan, Jakarta Pusat pada Senin, 4 Desember 2023. "Bapak jangan geleng-geleng, gue beli tiket mahal."
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut Evita, tiket pesawat kelas ekonomi bahkan turut naik sangat tinggi. Oleh sebab itu, dia meminta bos Garuda tersebut untuk turut mengecek ke agen travel.
Evita menyatakan hal tersebut adalah persoalan serius. "Ini kan tujuan kita kalau akhir tahun, kalau liburan itu kan meningkatkan wisata nasional ya," ujar Evita.
Tapi kenyataannya, kata politikus dari PDIP tersebut, harga tiket ke luar negeri malah lebih murah daripada tiket domestik, seperti ke Raja Ampat atau Bali. Evita menyebut, tiket ke Perth, Australia dengan Citilink bahkan lebih murah ketimbang ke Bali.
Menanggapi hal tersebut, Irfan mengaku perusahaannya selalu mematuhi aturan pemerintah. Kalau teman sebelah, saya enggak tahu dia jual berapa, kami konsisten sesuai dengan TBA (tarif batas atas). Itu demi Tuhan, Bu. Enggak boleh kita naikkan seenaknya," ujarnya.
Ia pun menduga harga tiket pesawat ke luar negeri bisa lebih murah ketimbang ke sejumlah destinasi dalam negeri karena maskapai tersebut memang berbiaya rendah "Betul, itu lebih murah kalau pakai yang lain, pakai maskapai LCC (low-cost carrier)," ujar Irfan menimpali.
Garuda, kata Irfan, jelas tidak mungkin bersaing dengan LCC karena sudah memiliki target pasar yang berbeda. Maskapai pelat merah itu pun sudah punya hitung-hitungan sendiri.
"Ini serius, supaya tidak terdengar di mana-mana bahwa kita seolah-olah bikin (tiket naik) apalagi 5 kali, itu sih zalim," ucap Irfan.