Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Elon Musk Sebut Bitcoin Bisa untuk Beli Mobil Tesla di Luar AS Akhir Tahun Ini

CEO Tesla Inc. Elon Musk menyebutkan pembelian mobil listrik buatan perusahaannya untuk pasar di luar AS bisa menggunakan Bitcoin mulai akhir 2021.

24 Maret 2021 | 19.35 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Pemilik SpaceX dan CEO Tesla, Elon Musk. REUTERS/Hannibal Hanschke

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - CEO Tesla Inc. Elon Musk menyebutkan pembelian mobil listrik buatan perusahaannya, khususnya di pasar Amerika Serikat, kini bisa menggunakan Bitcoin

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Adapun penggunaan mata uang kripto itu untuk membeli mobil Tesla di luar negara Abang Sam akan diberlakukan mulai akhir tahun 2021. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Elon Musk menyatakan, Tesla hanya akan menggunakan perangkat lunak internal dan open source. Selain itu, Tesla juga menjalankan node Bitcoin secara langsung. “Anda sekarang dapat membeli Tesla dengan Bitcoin,” cuit Elon Musk di akun Twitter miliknya, Rabu, 24 Maret 2021.

Tapi belum ada kejelasan negara-negara di luar AS yang akan menerima pembelian mobil Tesla dengan Bitcoin tersebut. Adapun Tesla di Indonesia dijual oleh importir umum, Prestige Motor. Varian termurahnya adalah Model 3 dengan harga Rp 1,5 miliar.

Sebelumnya, pada Februari lalu, Tesla yang berbasis di Palo Alto, California, mengungkapkan investasi sebesar US$ 1,5 miliar atau setara Rp 21,6 triliun dalam Bitcoin. Hal tersebut mengisyaratkan niat Tesla untuk menerima cryptocurrency sebagai bentuk pembayaran. 

Berdasarkan keterbukaan informasi Tesla kepada otoritas pasar modal AS, pada Februari 2021, perusahaan telah menyatakan siap menerima koin digital sebagai bentuk pembayaran dalam pembelian mobil listriknya. 

“Kami berharap untuk mulai menerima Bitcoin sebagai bentuk pembayaran untuk produk kami dalam waktu dekat, tunduk pada hukum yang berlaku, dan awalnya hanya berlaku terbatas,” kata Tesla dalam keterbukaan tersebut. 

Dukungan Elon Musk kepada aset Bitcoin menjadi tanda besar dorongan terhadap mata uang digital meski sebelumnya sejumlah pembuat kebijakan mengkritiknya. Salah satunya karena penggunaan cryptocurrency dikhawatirkan bakal memfasilitasi pencucian uang dan penipuan.

“Orang terkaya di dunia yang mengalokasikan US$ 1,5 miliar dari kas perusahaan untuk Bitcoin berbicara banyak tentang cryptocurrency yang mendapatkan persetujuan institusional,” kata mitra pengelola dan co-founder Nexo Antoni Trenchev.  

Lebih jauh Trenchev memperkirakan sekitar 10 persen dari perusahaan S&P 500 akan berinvestasi ke dalam Bitcoin pada akhir tahun 2022. Perusahaan lain telah melakukan investasi serupa.

MicroStrategy Inc, misalnya, menghabiskan sekitar US$ 1,1 miliar untuk membeli Bitcoin. Pada Oktober 2020, Square Inc yang dipimpin Jack Dorsey mengumumkan bahwa mereka membeli koin digital senilai US$ 50 juta dari total asetnya pada kuartal II pada tahun 2020. 

BISNIS

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus