Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ekonomi

Faisal Basri Gebrak Mafia Migas di Awal Pemerintahan Jokowi

Mantan Menteri ESDM, Sudirman Said, mengenang Faisal Basri sebagai ketua Satgas Anti-Mafia Migas pada awal pemerintahan Presiden Jokowi pada 2014.

5 September 2024 | 13.40 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Ekonom senior Faisal Basri meninggal karena serangan jantung pada Kamis, 5 September 2024, dalam usia 65 tahun. Mantan Menteri ESDM, Sudirman Said, mengenangnya sebagai ketua Satgas Anti-Mafia Migas pada awal pemerintahan Presiden Jokowi pada 2014.

"Bang Faisal adalah pribadi yang kuat memegang prinsip, jujur, sederhana, dan tak henti memperjuangkan kebenaran sampai ujung usianya," kata Sudirman Said di Jakarta, Kamis.

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral menunjuk Faisal Basri sebagai Ketua Tim Reformasi Tata Kelola Minyak dan Gas Bumi pada 14 November 2024. Tim, yang sering dijuluki Satgas anti-Mafia Migas  ini bertugas memberi rekomendasi kepada Kementerian terkait dengan pengelolaan minyak dan gas bumi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Mengatasi masalah sistem harus dengan sistem," kata Sudirman Said, seperti dikutip Tempo, 16 November 2014. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tim Satgas mendapat empat tugas, yaitu me-review seluruh proses perizinan dari hulu ke hilir, menata ulang kelembagaan yang terkait dengan pengelolaan minyak dan gas, mempercepat revisi Undang-Undang Migas, dan merevisi proses bisnis untuk mencegah adanya pemburu rente dalam setiap rantai nilai industri migas

Ketika masa tugasnya berakhir, Faisal dan kawan-kawan memberikan rekomendasi mengenai reformasi tata kelola migas, salah satunya pembubaran Pertamina Energy Trading Limited (Petral) setelah lebih dulu mengganti sejumlah petinggi, yang sejak era Orde Baru bak sarang penyamun.

Selain Petral, rekomendasi lain berupa pengalihan wewenang impor minyak mentah dan bahan bakar minyak oleh Petral ke ISC (integrated suplpy chain) dinilainya tak memuaskan. Menurut dia, kegiatan pembelian minyak nyatanya masih melalui Petral.

"Karena trader bilang, 'It looks to me business as usual'," ujarnya. Tim Reformasi menemukan kecurangan Petral dalam pengadaan melalui perusahaan minyak pemerintah asing (NOC). Dengan pola ini, rantai pengadaan minyak terkesan pendek. Kenyataannya, banyak perusahaan minyak nasional yang sebenarnya tak memiliki sumber minyak sendiri.

Kecurigaan muncul saat Maldives NOC Ltd berhasil menang tender pengadaan. Perusahaan ini jelas-jelas tak memiliki sumber minyak. Berdasarkan informasi yang diperoleh Faisal, Maldives NOC beberapa kali digunakan sebagai kedok untuk memenuhi ketentuan pengadaan minyak oleh Petral.

Bagi Sudirman Said, pemilihan Faisal Basri sebagai ketua Tim Satgas, didasari reputasinya sebagai orang yang jujur, teguh dan kompeten. "Karena kejujuran, keteguhan, dan kompetensinya saya memimta Faisal Basri untuk memimpin Tim Reformasi Tata Kelola Migas," katanya.

Tim ini dibentuk untuk membenahi sektor Migas dan menangani isu mafia migas sebagaimana mandat Presiden Joko Widodo kepada Sudirman sebagai Menteri ESDM pada waktu itu.

"Berkat kepemimpinan dan kredibilitas Pak Faisal Basri, banyak ahli yang secara sukarela bergabung dalam tim tersebut. Mereka datang dari kalangan praktisi migas, termasuk yang bekerja di perusahaan internasional, ahli hukum, ekonom, ahli kebijakan publik, dan civil society maupun kalangan kampus."

"Bagi kami di ESDM Tim mencatat sukses besar. Hampir seluruh rekomendasi dijalankan semasa saya masih menjabat sebagai menteri. Sebagian dilanjutkan oleh menteri berikutnya," kata Sudirman yang dicopot sebagai Menteri ESDM oleh Jokowi pada 27 Juli 2016, setelah heboh kasus "papa minta saham"

"Persahabatan saya dengan Pak Faisal telah berlangsung sejak masa masa sebelum reformasi.  Bersama membuat bernbgai inisiatif dan gerakan.  Ikut terlibat dalam berbagai aksi lapangan, termasuk demo kasus Cicak Buaya.  Saya mendukung Pak Faisal ketika maju sebagai Cagub Independen dalam Pilkada Jakarta pada 2011.

Pilihan Editor Presiden Jokowi Juga Naik Kijang Innova Zenix seperti Paus Fransiskus, Ini Kata Istana

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus