Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Garuda Indonesia Catat 7 Destinasi Favorit Selama Libur Panjang

Maskapai penerbangan Garuda Indonesia mencatat sejumlah destinasi favorit pelancong pada libur panjang akhir pekan ini.

1 Desember 2017 | 17.15 WIB

Pesawat Boeing 747-400 milik  PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. yang berhenti beroperasi, di Cengkareng, Banten, 9 Oktober 2017. Pesawat ini telah dioperasikan sejak 23 tahun lalu. Tempo/Vindry Florentin
Perbesar
Pesawat Boeing 747-400 milik PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. yang berhenti beroperasi, di Cengkareng, Banten, 9 Oktober 2017. Pesawat ini telah dioperasikan sejak 23 tahun lalu. Tempo/Vindry Florentin

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Maskapai penerbangan PT Garuda Indonesia Tbk mencatat sejumlah destinasi favorit pelancong pada libur panjang akhir pekan ini. Juru bicara Garuda Indonesia, Ikhsan Rosan, mengatakan ada sekitar tujuh destinasi yang menjadi pilihan pelancong dari 40 tujuan penerbangan domestik Garuda.

“Rute favorit di libur kali ini adalah Surabaya, Medan, Makassar, Padang, Yogyakarta, Semarang, dan Palembang,” kata Ikhsan kepada Tempo di Jakarta, 1 Desember 2017.

Baca: Libur Panjang, Contra Flow Diberlakukan di Tol Jakarta-Cikampek

Adapun untuk destinasi internasional, tiga dari 36 rute penerbangan menjadi favorit pelancong, yakni Singapura, Hong Kong, dan Australia.

Libur panjang akhir pekan selama tiga hari banyak dimanfaatkan masyarakat untuk bepergian ke sejumlah tempat. Tidak hanya jalur darat yang mengalami kepadatan lalu lintas, maskapai penerbangan pun mengalami peningkatan jumlah penumpang berkat libur panjang kali ini.

Garuda Indonesia, kata dia, mencatat peningkatan penumpang sekitar 5-10 persen. Pada kondisi normal, rata-rata tingkat keterisian kursi atau seat load factor (SLF) kursi hanya 70-75 persen. Namun pada libur kali ini meningkat menjadi 80 persen. Angka tersebut diprediksi akan bertambah hingga esok, Sabtu, 2 Desember 2017.

Meski ada peningkatan jumlah penumpang, Ikhan mengatakan pihaknya belum akan meminta tambahan penerbangan ke Kementerian Perhubungan. Permintaan baru akan dilakukan jika SLF sudah mencapai 100 persen. “Belum ada opsi itu juga. Lagipula rata-rata 10 penerbangan di rute-rute favorit ini masih mencukupi,” ujarnya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600
Fajar Pebrianto

Fajar Pebrianto

Meliput isu-isu hukum, korupsi, dan kriminal. Lulus dari Universitas Bakrie pada 2017. Sambil memimpin majalah kampus "Basmala", bergabung dengan Tempo sebagai wartawan magang pada 2015. Mengikuti Indo-Pacific Business Journalism and Training Forum 2019 di Thailand.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus