Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Penutupan operasional Bandara Sam Ratulangi Manado kembali diperpanjang hingga Kamis, 2 Mei 2024 pukul 12.00 WITA akibat dampak sebaran abu vulkanik Gunung Ruang. Keputusan ini tertuang dalam Notice to AirMen atau Notam Nomor A1160/24/NOTAMR AII48/24, efektif berlaku mulai hari ini, Rabu, 1 Mei 2024 pukul 11.25 WITA.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
General Manager PT Angkasa Pura I Bandara Sam Ratulangi Manado Maya Damayanti menyatakan, keputusan perpanjangan penutupan operasional bandara itu dikarenakan status Gunung Ruang yang berada di level 4 atau Awas dari Pusat Vulkanik Mitigasi Bencana Geologi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Gunung Ruang masih tertutup kabut dan pantauan dari citra satelit menunjukkan ada asap dan sebaran abu vulkanik dengan arah angin ke arah barat," katanya dalam keterangan tertulis, Rabu, 1 Mei 2024.
Adapun berdasarkan hasil koordinasi dengan PT Angkasa Pura I (Persero) dan para stakeholder terkait, seperti otoritas Bandara Wilayah VIII, AirNav Indonesia, BMKG, serta maskapai penerbangan disimpulkan operasional Bandara Sam Ratulangi kembali ditutup 24 jam terhitung mulai hari ini.
Ia mengatakan, hasil papertest menunjukkan ke arah negatif, yakni arah angin dominan bergerak ke arah barat menjauhi Manado. Namun, ujarnya, kumpulan sebaran debu vulkanik sejak sehari sebelumnya masih tebal dan berbahaya bagi penerbangan.
Selanjutnya: "Sehingga memerlukan waktu juga untuk pembersihan dari sisi udara...."
"Sehingga memerlukan waktu juga untuk pembersihan dari sisi udara, yaitu runway, taxiway, apron, dan pesawat," ucapnya.
Maya menuturkan, akibat erupsi Gunung Ruang dan sebaran abu vulkanik masih belum tuntas, sebanyak 53 penerbangan dengan 5.812 penumpang terpaksa dibatalkan perjalanannya. Ia mengatakan, mayoritas penumpang yang terdampak sudah melakukan reschedule dan refund ke tiap-tiap maskapai penerbangan.
"Saat ini kami melakukan gerakan cepat untuk langsung membersihkan sebaran debu yang tertinggal dengan menggunakan kendaraan dan peralatan ARRF, dibantu tim Damkar Pemkot Manado, Pemkab Minahasa Utara, Pemkot Bitung, Pemkot Tomohon, dan Pemprov Sulut," ujarnya.
Ia berharap bantuan penyiraman dan pembersihan pesawat serta airside itu bisa membuat operasional Bandara Sam Ratulangi Manado bisa kembali dibuka.
Pilihan Editor: OCBC NISP Cetak Laba Bersih Rp 1,17 Triliun di kuartal I 2024