Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta -Pertalite menjadi salah satu bahan bakar minyak bersubsidi yang digadang-gandang akan mengalami kenaikan harga. Harga baru Pertalite nantinya bisa jatuh pada kisaran Rp 9.250 hingga 10.000 per liter.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pemerintah beralasan kenaikan harga BBM bersubsidi tersebut dipicu oleh membengkaknya anggaran subsidi dan kompensasi energi yang mencapai Rp 502 triliun dalam APBN 2022.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Harga BBM naik bakal berdampak bagi pengguna mobil dan sepeda motor. "Kenaikan harga Pertalite akan memberikan pengaruh besar terhadap hajat hidup orang banyak. Jadi semuanya harus diputuskan secara hati-hati," kata Presiden Joko Widodo pada Selasa, 23 Agustus 2022.
Seperti diketahui, pertalite merupakan bahan bakar gasoline terlaris selain premium karena harganya yang terjangkau. Namun berbeda dengan pendahulunya yaitu premium, pertalite dapat dikenali dengan ciri warna hijau terang dan jernih.
Bagaimana Proses Pembuatan Pertalite?
Mengutip MyPertamina, jenis BBM pertalite ditujukan untuk mesin dengan kompresi 9:1 hingga 10:1 Untuk angka oktannya lebih tinggi dibandingkan Premium, yakni 90. Pertalite berasal dari campuran BBM RON 92 (pertamax) dengan LOMC (Low Octan Mogas Component)/Naptha.
RON merupakan angka identifikasi komparasi antara heptana dan isooktana pada BBM. Sedangkan Naptha pemurnian yang berasal dari minyak mentah atau gas alam dengan titik didih berkisar 27 dan 221 derajat Celcius. Bila dicampur dengan bahan lain, ini akan menjadi motor gasoline atau jet fuel dengan mutu yang lebih tinggi.
Selanjutnya, proses pembuatan dan pencampuran pertalite tersebut dilakukan menggunakan dua teknik yaitu, inline blending melalui pipa pengisian BBM ke tangki pada New Gantry System dengan komposisi tertentu, dan in tank blending, proses pencampuran yang dilakukan dalam tangki penimbunan.
Mengutip pertamina.com, dengan tambahan additive, pertalite juga mampu menempuh jarak yang lebih jauh dengan tetap memastikan kualitas dan harga yang terjangkau. Ini cocok untuk kendaraan bermesin bensin yang kini beredar di Indonesia.
KAKAK INDRA PURNAMA
Baca juga : Jika Harga Pertalite Jadi Rp. 10.000 seliter, Ini Kata Pengendara Motor dan Mobil
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung.