Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Harga Emas Dunia Bisa Meroket ke USD 1.914 Gara-gara Perang Hamas-Israel, Begini Analisisnya

Analis dari PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengungkapkan analisisnya soal harga emas yang terdampak perang Hamas-Israel.

9 Oktober 2023 | 15.13 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Emas batangan murni 99,99 persen ditempatkan di ruang kerja di pabrik logam mulia Krastsvetmet di kota Krasnoyarsk, Siberia, Rusia, 31 Januari 2023. REUTERS/Alexander Manzyuk

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Analis dari PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengungkapkan analisisnya soal harga emas yang terdampak perang Hamas-Israel. Dia memperkirakan harga emas dunia akan naik hingga US$ 1.914 per troy ounce akibat perang ini.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Saya lihat secara teknikal bahwa harga emas kemungkinan besar menyentuh US$ 1.914 per troy ounce dari level US$ 1.811 per troy ounce," kata Ibrahim saat dihubungi Tempo pada Senin, 9 Oktober 2023.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sebagai informasi, dinukil dari Reuters, kelompok Islam Palestina Hamas melancarkan serangan mendadak terhadap Israel pada Sabtu, 7 Oktober 2023. Saling serang lantas terjadi antara keduanya dan diperkirakan menewaskan ratusan orang dan menyebabkan harga emas dunia terbang.

Lebih lanjut, Ibrahim menjelaskan, harga emas dunia saat penutupan pasar pada Jumat kemarin, 6 Oktober 2023 adalah sekitar US$ 1.811 per troy ounce. Sedangkan pada pembukaan pasar hari ini pukul 4 pagi mencapai US$ 1.830 per troy ounce. Harga emas dunia lalu terbang lagi di level US$ 1.853 per troy ounce pada siang ini.

Adapun kenaikan ini, menurut Ibrahim, disebabkan adanya kekhawatiran dari pelaku pasar. Salah satunya adalah karena negara-negara anggota OPEC alias Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak Bumi menurunkan produksi minyak. Ini bersamaan dengan Rusia yang menghentikan sementara ekspor gasoline dan solar.

Ibrahim menyebut, ada ketakutan bahwa perang antara Hamas dan Israel bisa mempengaruhi produksi minyak berkurang karena potensi kilang-kilang minyak meledak. Apalagi mayoritas anggota Opec berada di Timur Tengah.

Selain itu, ada kekhawatiran perang akan berlangsung lama. Ini karena ditengarai ada keterlibatan Iran di belakang Hamas. Sehingga investor mencari safe heaven alias investasi yang lebih aman, yakni emas.

"Biasanya kalau naiknya mendadak, turunnya pun juga mendadak. Harus hati-hati," ujar Ibrahim. 

Dia menuturkan, ada banyak investor besar di Amerika, Eropa maupun Asia yang mereka mengambil posisi di harga terbesar. Mereka mengambil taking profit di US$ 1.914 per troy ounce. 

"Nah, pada saat sudah mengunci harga di US$ 1.914 per troy ounce, di situlah harga akan jatuh. Balik lagi ke US$ 1.811 lagi," tutur Ibrahim.

AMELIA RAHIMA SARI | REUTERS

Amelia Rahima Sari

Amelia Rahima Sari

Alumnus Antropologi Universitas Airlangga ini mengawali karire jurnalistik di Tempo sejak 2021 lewat program magang plus selama setahun. Amel, begitu ia disapa, kembali ke Tempo pada 2023 sebagai reporter. Pernah meliput isu ekonomi bisnis, politik, dan kini tengah menjadi awak redaksi hukum kriminal. Ia menjadi juara 1 lomba menulis artikel antropologi Universitas Udayana pada 2020. Artikel yang menjuarai ajang tersebut lalu terbit di buku "Rekam Jejak Budaya Rempah di Nusantara".

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus