Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Harga emas dunia tercatat mengalami kenaikan tipis pada Kamis, 1 Februari 2024, setelah Federal Reserve alias The Fed memutuskan untuk menahan suku bunga acuannya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Hari ini, harga emas spot naik tipis sebesar 0,05 persen menjadi US$ 2.040,36 per ons troy pada pukul 07.11 WIB. Sementara itu, harga emas berjangka terlihat turun menjadi US$ 2.057,50 per ons troy. Meski begitu, kedua instrumen ini tetap mengalami kenaikan sebanyak 0,2 persen pada sesi kemarin, Rabu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Analisis dari Deu Calion Futures (DCFX) Andrew Fischer mengatakan kondisi pasar emas masih menguntungkan bagi investor, dengan potensi kenaikan yang signifikan.
“Harga emas cenderung terus naik seiring dengan pengaruh positif sebelum rilis berita Federal Open Market Committee (FOMC),” ujar Fischer dalam keterangan resmi, Kamis.
Meskipun FOMC menunjukkan sedikit penguatan terhadap dolar AS, kata dia, harga emas masih menunjukkan tren kenaikan yang tidak terpengaruh secara signifikan oleh penguatan dolar AS.
“Potensi kenaikan emas masih cukup besar, dan beberapa investor masih fokus pada emas sebagai safe haven dibandingkan dengan dolar AS,” tuturnya.
Fischer menjelaskan The Fed memutuskan untuk menahan suku bunga pada Kamis dini hari (WIB), dengan mengindikasikan sikap hati-hati terkait pemangkasan suku bunga.
“Meskipun ada isyarat bahwa inflasi melambat, The Fed menegaskan bahwa keputusan kebijakan di masa depan akan tergantung pada data yang masuk,” kata analis itu.
Dalam keputusan tersebut, Ketua The Fed, Jerome Powell, menyatakan bahwa tingkat kepercayaan diri untuk menurunkan suku bunga pada Maret masih rendah. “Meskipun peluang pemangkasan suku bunga pada Maret menurun, beberapa ekonom masih mempertahankan harapan pemangkasan suku bunga lebih awal,” ucapnya.
Dengan demikian, Fischer menegaskan bahwa harga emas masih memiliki potensi kenaikan, didukung oleh kebijakan moneter yang stabil dari Federal Reserve dan ketidakpastian ekonomi global. Investor, kata dia, diharapkan untuk terus memantau perkembangan pasar dan data ekonomi yang dapat mempengaruhi harga emas ke depan.