Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Harga Minyak Mentah Naik Jadi USD 114,2, Dipicu Pemulihan Permintaan di Cina

Harga minyak mentah menguat pada Selasa pagi, 17 Mei 2022, lantaran dipicu optimisme Cina terhadap adanya pemulihan permintaan yang signifikan.

17 Mei 2022 | 06.15 WIB

Ilustrasi kilang minyak dunia. REUTERS/Vivek Prakash
Perbesar
Ilustrasi kilang minyak dunia. REUTERS/Vivek Prakash

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Harga minyak mentah menguat pada Selasa pagi, 17 Mei 2022, lantaran dipicu optimisme Cina terhadap adanya pemulihan permintaan yang signifikan. Industri Cina menunjukkan tren positif setelah ada tanda-tanda bahwa pandemi Covid-19 mulai surut di beberapa daerah yang belakangan mengalami lonjakan kasus.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Dikutip dari Antara, harga minyak dunia berjangka Brent untuk pengiriman Juli tercatat naik US$ 2,90 atau 2,4 persen menjadi US$ 114,24 per barel. Tak jauh berbeda, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS untuk pengiriman Juni terkerek US$ 3,71 atau 3,4 persen menjadi di US$ 114,20 per barel.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

"Kami melihat banyak sinyal bahwa permintaan akan mulai kembali di wilayah itu, mendukung harga yang lebih tinggi," kata Direktur Energi Berjangka Mizuho Bob Yawger.

Sebelumnya, Pemerintah Kota Shanghai telah berencana membuka kembali pembatasan aktivitas masyarakat pada 1 Juni. Seorang pejabat kota mengatakan 15 dari 16 distriknya telah berhasil menangani kasus Covid-19 di luar area karantina.

Meski demikian, diperkirakan 46 kota di Cina tetap melakukan lockdown yang imbasnya masih akan memukul belanja dan kegiatan produksi pabrik serta penggunaan energi. Sejalan dengan penurunan produksi industri yang tidak terduga, lockdown di Cina berimbas pada pelemahan produksi minyak mentah hingga 11 persen pada April dengan throughput harian terendah sejak Maret 2020.

Di sisi lain, bensin berjangka Amerika Serikat kembali ke level tertingginya sepanjang Senin, 16 Mei. Kondisi ini terjadi akibat penurunan stok yang memicu kekhawatiran terhadap pasokan.

Kepala Analis Fujitomi Securities Kazuhiko Saito pun memperkirakan pergerakan harga minyak akan tetap bullish. “Terutama kontrak jangka pendek WTI karena harga bensin Amerika terus naik di tengah melemahnya impor produk minyak dari Eropa," kata dia.

Adapun harga minyak juga akan terdorong oleh pernyataan para diplomat dan pejabat Uni Eropa yang optimistis akan mencapai kesepakatan embargo bertahap untuk minyak Rusia. Meski, ada kekhawatiran mengenai pasokan di Eropa timur.

Austria mengharapkan Uni Eropa menyetujui sanksi dalam beberapa hari mendatang. Menteri Luar Negeri Jerman Annalena Baerbock mengatakan Uni Eropa membutuhkan beberapa hari lagi untuk mencapai kesepakatan itu.

"Dengan larangan yang direncanakan oleh Uni Eropa terhadap minyak Rusia dan peningkatan lambat dalam produksi OPEC, harga minyak mentah diperkirakan akan tetap dekat dengan level saat ini, di dekat US$ 110 per barel," kata mitra di Market Risk Advisory, Naohiro Niimura.

ANTARA

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus