Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Saipul pedagang bahan sembako pasar Palmerah, Jakarta Barat mengatakan MinyaKita mengalami kenaikan harga menjelang libur natal 2024 dan tahun baru 2025 (Nataru). Dia menyebutkan harga MinyaKita saat ini mencapai Rp 18 ribu untuk satu liter minyak goreng, yang sebelumnya hanya Rp 16 ribu untuk harga normalnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Yang naik ya minyak, hampir semua sih banyak yang ikut, naik juga ya. Bumbu dapur juga, kan kami jual kemiri gitu ya," ucap Saipul saat diwawancarai Tempo di pasar Palmerah, Jakarta Barat pada Ahad, 22 Desember 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dia mengatakan, kenaikan harga MinyaKita ini disebabkan karena beberapa faktor. Saipul menyebutkan salah satu penyebab kenaikan harga MinyaKita karena kesulitan mendapatkan minyak goreng ini untuk dijual olehnya.
"Kayaknya pengaruh lain, jarang dari ini sih permintaan (MinyaKita) menjelang Nataru kayaknya," ujar dia.
Selain kesulitan mendapatkan pasokan MinyaKita untuk dijual, Saipul turut membeberkan penyebab lain naiknya harga minyak goreng ini. Dia mengatakan, faktornya berasal dari distributor yang tak kunjung memberikan kepastian terkait penyediaan stok barang hingga penyesuaian harga MinyaKita.
"Mungkin juga, isu-isunya (PPN 12 persen) gitu. Malah sekarang hampir tiap bulan tuh udah penyesuaian harga (MinyaKita) terus," kata Saipul.
Sementara itu, Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi mengungkap, perintah Presiden Prabowo Subianto agar Perum Bulog ikut mendistribusikan MinyaKita telah berjalan. Dia mengatakan, volume yang didistribusikan perusahaan pelat merah itu berpeluang bertambah.
“Kan selama ini udah jalan, berapa puluh ribu itu sudah jalan dengan Bulog. Cuma mungkin volumenya mau ditambah,” ujar Arief kepada wartawan di kawasan Tangerang, Banten, Ahad, 22 Desember 2024.
Dia mengatakan, arahan ini agar badan usaha milik negara (BUMN) bidang pangan ikut mendistribusikan MinyaKita. Hal ini, lanjut Arief, disampaikan Prabowo dalam rapat bersama 7 ribu kepala daerah. Menurut Arief, Menteri Perdagangan Budi Santoso dan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman juga hadir dalam persamuhan tersebut.
Dalam rapat itu, menurut Arief, Prabowo memerintahkan distribusi MinyaKita sebaiknya melalui BUMN pangan, termasuk Bulog. Ketika ditanya apakah keputusan itu telah ketok palu, ia mengatakan, “Itu perintahnya, jadi memang harus disiapkan.” ucap dia.
Han Revanda berkontribusi dalam pembuatan artikel ini
Pilihan Editor: Yang Muda yang Sulit Mendapat Kerja