Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta -Patungan besar-besar alias crowdfunding untuk pengembangan purwarupa pesawat R80 karya Presiden RI ke-3 B.J. Habibie sudah mencapai angka Rp 6,181 miliar saat dipantau Tempo pada pukul 17.00 WIB, Rabu, 22 November 2017. Dana yang didapat dari 15870 orang donatur itu terkumpul di situs crowdfunding, Kitabisa.com/pesawat80, yang bekerjasama dengan PT Regio Aviasi Industri (RAI).
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Komisaris RAI, Ilham Habibie, mengakui bahwa donasi itu menunjukkan dukungan positif masyarakat terhadap proyek tersebut. Namun, dia memastikan dana yang terkumpul bukan serta merta untuk investasi pembangunan pesawat tersebut
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Itu lebih ke (persoalan) dukungan, kita tak pernah bermaksud mendanai melalui crowdfunding, itu donasi. Di Indonesia donasi bukan untuk investasi, tak diizinkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK)," ujar Ilham di sela kegiatan Indonesia Economic Forum (IEF), di Hotel Shangri-La, Jakarta, Rabu.
Pembangunan pesawat, menurut dia, tak didanai secara finansial oleh investor. "Yang ada itu risk dan revenue sharing (sharing risiko dan pendapatan). Jadi saya punya barang, orang lain nimbrung membuat, ongkos dia tanggung sendiri dan dia dapat uangnya balik melalui penjualan."
Putra B.J. Habibie itu mengatakan pihaknya tak terikat secara legal pada para donatur R80. Dia pun belum menjelaskan secara rinci rencana penggunaan hasil donasi tersebut. "Tak ada pertanggungjawaban secara legal, tapi tentu kita akan menceritakan (penggunaan dana yang terkumpul), tapi mereka (donatur) tak jadi pemegang saham. Bukan salah kita, memang tak bisa di Indonesia," ujarnya.
Proyek yang dikembangkan melalui crowdfunding, menurut dia nyaris nihil. "Di dunia ini proyek yang bs pakai crowdfunding paling (yang kebutuhannya) US$ 50-60 juta, tapi mana ada untuk yang US$ 1,5 miliar. Investor (pembuatan pesawat) itu dalam bentuk industri partner yang sebagai risk and revenue sharing partner."
Total biaya pembuatan purwarupa pesawat R80 diketahui mencapai lebih dari Rp 200 miliar. Adapun keseluruhan biaya pengembangan usaha mencapai US$ 1,5 miliar atau lebih Rp 20 triliun.
Ilham mengaku sudah berkomunikasi dengan sejumlah produsen yang mumpuni. Namun, dia menolak membeberkan perusahaan mana saja yang diajak mengembangkan R80.
"Kami berbicara dengan banyak perusahaan yang sudah punya kemampuan, yang sedang cari proyek dan pasar. Yang mau ikut ada tapi saya tak bisa sampaikan," ujarnya.