Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta – Indosat Ooredoo meluncurkan 17 BTS baru yang dibangun melalui program USO (Universal Service Obligation). Peluncuran tersebut semakin menegaskan komitmen Indosat Ooredoo mendukung pemerintah dalam mempercepat pembangunan ekonomi nasional di wilayah 3T (Tertinggal, Terpencil, dan Terluar).
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Jaringan tersebut akan digunakan untuk semakin memberikan kemudahan akses komunikasi, membuka peluang dan potensi ekonomi, dan mewujudkan visi pemerintah dalam membangun ekonomi digital bagi seluruh masyarakat di pelosok tanah air
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“17 BTS baru dari target 119 BTS USO tersebut sudah melayani masyarakat di provinsi Kalimantan Barat, Kalimantan Utara, Maluku Utara, dan Nusa Tenggara Timur,” kata Oresident Director & CEO Indosat Ooredoo Joy Wahyudi. Joy mengatakan, pihaknya ditunjuk pemerintah untuk melaksanakan program USO melalui pembangunan 119 BTS di wilayah yang tersebar di 7 provinsi. Ketujuh provinsi tersebut adalah Kepulauan Riau, Kalimantan Utara, Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat, Nusa Tenggara Timur, Maluku, dan Maluku Utara.
Ia pun mengapresiasi langkah pemerintah yang mempercayai Indosat menjadi bagian pelaksana program USO. “Kami ingin terus membangun infrastruktur telekomunikasi di daerah terpencil agar masyarakat mendapat hak yang sama dalam menikmati layanan komunikasi,” ujar Joy.
Indosat Ooredoo berkontribusi USO sebesar Rp 1,8 triliun dalam enam tahun terakhir. Kontribusi tersebut merupakan 1,25 persen dari pendapatan kotor. Joy menuturkan, selama ini pihaknya berperan aktif dalam pelaksanaan program USO bersama dengan BP3TI (Balai Penyedia dan Pengelola Pembiayaan Telekomunikasi dan Informatika).