Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Ini Alasan Ibu Kota Baru Dibangun Dekat Sumber Gas Alam Mahakam

Kepala Bappenas menyebutkan alasan Ibu Kota Baru dibangun dekat sumber gas alam Mahakam.

22 Agustus 2019 | 17.01 WIB

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional atau Kepala Badan Pembangunan Nasional (Bappenas) Bambang Brodjonegoro mengisi diskusi bertajuk "Ibu Kota Baru Berbasis Smart City" di Kampus Universitas Indonesia, Depok, Kamis, 22 Agustus 2019. TEMPO/Francisca Christy Rosana
Perbesar
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional atau Kepala Badan Pembangunan Nasional (Bappenas) Bambang Brodjonegoro mengisi diskusi bertajuk "Ibu Kota Baru Berbasis Smart City" di Kampus Universitas Indonesia, Depok, Kamis, 22 Agustus 2019. TEMPO/Francisca Christy Rosana

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta -Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Bambang Brodjonegoro mengungkapkan ibu kota negara baru akan dibangun berada dekat dengan sumber gas alam Mahakam, Kalimantan Timur.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

"Jaringan gas kota, kan sumber gasnya ada di dekat Mahakam situ, gas alam," ujarnya saat ditemui di Hotel Pullman, Jakarta Pusat, Kamis, 22 Agustus 2019.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Menurut Bambang, karena nantinya ibu kota baru ini akan mengusung konsep green and smart city yang menggunakan energi yang ramah lingkungan. Ia menuturkan, nantinya gas akan disuplai menggunakan pipa ke pemukiman dan gedung-gedung yang ada nantinya.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo atau Jokowi mantap memindahkan ibu kota dari Jakarta ke Kalimantan. Namun menurutnya tentang lokasi wilayah ibu kota negara baru yang akan digunakan sedang dikaji. "Kalimantan Tengah dan Kalimantan Timur, sedang dikaji," kata dia.

Suami ibu negara Iriana itu menuturkan pemindahan pusat administrasi merupakan isu yang mendesak. Bahkan, kata dia, Presiden Soekarno juga sudah pernah melemparkan wacana menggeser pusat pemerintahan.

Presiden Jokowi menargetkan pada 2023 seluruh infrastruktur sudah siap. “Semua kementerian ada, 2023 pindah. Istana sudah siap, 2023 pindah. Atau, maksimal 2024 pindah,” ujarnya.

Jokowi mengatakan pemindahan ibu kota bakal diawali dengan land clearing. Pada tahap ini, pemerintah akan mulai memindahkan fasilitas infrastruktur, seperti gedung dan perkantoran, yang mendukung jalannya kinerja pelaksana kementerian.

Setelah infrastruktur kementerian dibangun, seluruh pelaksana pemerintahan bakal tinggal di ibu kota baru. Mantan Gubernur DKI Jakarta itu memastikan pegawai tak bakal bolak-balik ke Jakarta-Kalimantan.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus