Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Intip Peta Kekuatan Armada Go-Jek Versus Grab

Bhima Yudhistira Adhinegara mengatakan Grab dan Go-Jek akan menjadi penentu harga seiring tumbuhnya jumlah pengguna jasa transportasi online.

28 Maret 2018 | 08.45 WIB

Pejalan kaki melintas di depan kantor Uber dan Grab di Singapura, 26 Maret 2018. (AP Photo/Wong Maye-E)
Perbesar
Pejalan kaki melintas di depan kantor Uber dan Grab di Singapura, 26 Maret 2018. (AP Photo/Wong Maye-E)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Bhima Yudhistira Adhinegara mengatakan Grab dan Go-Jek akan menjadi penentu harga seiring tumbuhnya jumlah pengguna jasa transportasi online. Mengingat perusahaan aplikasi pemesanan kendaraan asal Singapura, Grab, diproyeksi menguat usai mengambil alih aset Uber di Asia Tenggara.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

"Sisa dua pemain bisa menyebabkan predatory pricing. Masyarakat harus hati-hati soal harga, karena mereka sudah sangat mengandalkan ojek online ini," ujar Bhima pada Tempo, Selasa 27 Maret 2018.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Menurut Bhima, kedua aplikator tersebut semakin menguasai konsumen karena berkurangnya jenis angkutan konvensional. Selain itu, belum ada gangguan dari pesaing baru karena kecilnya kesempatan untuk masuk di sektor kerja Grab dan Go-Jek. "Bisnis perintis sulit masuk karena keterbatasan modal."

Kapasitas bisnis Grab pun dipastikan meningkat usai mengakusisi Uber. Selain tambahan armada, ada juga integrasi platform yang mendukung kinerja Grab, dalam hal angkutan penumpang maupun antar-pesan makanan. "Valuasi bisnis Go-Jek sekarang di level Rp 50 triliun, sedangkab Grab di kawasan Asia Tenggara sudah Rp 80 triliun lebih, itu pun sebelum ada akusisi," ujar Bhima, mengacu pada situs data bisnis rintisan, crunchbase.com.

Para penyedia layanan berbasis aplikasi, Go-Jek dan Grab, giat menumbuhkan bisnis melalui dana dari investor hingga akuisisi pesaing. Bentuk layanan para aplikator tersebut pun berkembang dari waktu ke waktu. Berikut perbedaan data layanan Go-jek dan Grab.


Go-Jek

- 19 jenis layanan
- diunduh 70 juta kali
- 1 juta mitra pengemudi (angkutan roda dua dan roda empat)
- 15 juta pengguna aktif per pekan
- memiliki partner 12 bank, 3 jaringan ATM (Alto, Prima, ATM Bersama), dan 125.000 merchant
- layanan di 50 kota


Grab

- 8 layanan bidang transportasi, antar barang, dan pesan-antar makanan
- diunduh 68 juta kali
- 2 juta mitra pengemudi dalam platform (roda dua dan roda empat)
- menguasai 95 % pangsa pasar third-party taxi hailing dan 75 % private vehichle hailing
- 3,5 juta perjalanan per hari
- layanan di 7 negara, 142 kota di Asia Tenggara


sumber: Go-Jek, Grab.com

Lihta juga Webseries Video: Yang Muda di Puncak Bisnis Episode 1: Rex Marindo, 4 Tahun Mendirikan 118 Resto Upnormal dll 

 

Yohanes Paskalis

Yohanes Paskalis

Mulai ditempa di Tempo sebagai calon reporter sejak Agustus 2015. Berpengalaman menulis isu ekonomi, nasional, dan metropolitan di Tempo.co, sebelum bertugas di desk Ekonomi dan Bisnis Koran Tempo sejak Desember 2017. Selain artikel reguler, turut mengisi rubrik cerita bisnis rintisan atau startup yang terbit pada edisi akhir pekan.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus