Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Satuan Tugas (Satgas) Pemulihan dan Transformasi Ekonomi Nasional Budi Gunadi Sadikin mengatakan bantuan tunai bagi 15,7 juta pekerja dengan gaji kurang dari Rp 5 juta per bulan akan dicairkan pada bulan ini. Stimulus berupa subsidi gaji itu merupakan salah satu kado HUT ke-75 RI dari pemerintah kepada masyarakat.
"Rencananya diberikan Rp 600 ribu per bulan selama empat bulan dan dicairkan tahap dalam dua tahap. Arahan Pak Erick Thohir (Ketua Tim Penanganan Covid-19 dan PEN) serta Presiden Joko Widodo harus diluncurkan bulan Agustus sebagai hadiah ulang tahun RI," tutur Budi dalam diskusi virtual, Sabtu, 15 Agustus 2020.
Pemerintah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 37,74 triliun untuk program bantuan tunai kepada 15,7 juta pekerja. Insentif ini diberikan kepada pekerja formal suatu perusahaan yang terdaftar dalam iuran BP Jamsostek.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pekerja yang memperoleh bantuan tak harus merupakan pegawai tetap. Budi Gunadi memastikan sasarannya bisa juga meliputi pegawai honorer, kontrak, atau outsourching.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Selain berencana mencairkan bantuan untuk para pekerja, pemerintah dalam waktu dekat segera merealisasikan bantuan produktif usaha mikro kepada 12 juta pelaku UMKM. Anggaran stimulus tersebut mencapai Rp 22 triliun.
"Ini bisa dipakai sebagai modal dasar usaha," ujar Budi Gunadi. Program bantuan produktif akan disalurkan sehari setelah peringatan kemerdekaan 17 Agustus nanti.
Adapun untuk bantuan sosial, pemerintah hingga hari ini tercatat sudah menyalurkan anggaran sebesar Rp 72 triliun untuk tiga program, yakni Program Keluarga Harapan (PKH), Kartu Sembako, dan Program Khusus Bantuan Sosial Tunai dan Non-tunai. Bantuan tersebut disalurkan kepada 29 juta keluarga miskin atau 118 juta penduduk yang tergolong dalam desil satu hingga empat.
Stimulus ini akan terus dicairkan sampai akhir tahun untuk mendongkrak konsumsi masyarakat pada paruh kedua guna mengantisipasi resesi. Sebelumnya, pertumbuhan ekonomi pada kuartal kedua tertekan sangat dalam, yakni mencapai -5,3 persen. Pemerintah pun memproyeksikan pertumbuhan ekonomi pada pengujung 2020 berada di kisaran -1,1 hingga 0,2 persen.
FRANCISCA CHRISTY ROSANA
Baca juga: Menggantung Asa Pekerja pada BLT Subsidi Gaji