Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Jembatan Suramadu Gratis, Jokowi: Negara Tak Hitung Untung Rugi

Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyatakan pemerintah tidak takut rugi atas kebijakan ini.

28 Oktober 2018 | 08.14 WIB

Presiden Joko Widodo atau Jokowi (ketiga kanan) didampingi Ibu Negara Iriana Joko Widodo  (ketiga kiri), Menteri PUPR Basuki Hadimuljono (kiri), Sekretaris Kabinet Pramono Anung (kanan) dan Gubernur Jawa Timur Soekarwo (keempat kanan) serta pejabat setempat dan para ulama berada diatas truk saat meresmikan pembebasan tarif tol Jembatan Suramadu di Surabaya, Jawa Timur, Sabtu, 27 Oktober 2018. ANTARA
Perbesar
Presiden Joko Widodo atau Jokowi (ketiga kanan) didampingi Ibu Negara Iriana Joko Widodo (ketiga kiri), Menteri PUPR Basuki Hadimuljono (kiri), Sekretaris Kabinet Pramono Anung (kanan) dan Gubernur Jawa Timur Soekarwo (keempat kanan) serta pejabat setempat dan para ulama berada diatas truk saat meresmikan pembebasan tarif tol Jembatan Suramadu di Surabaya, Jawa Timur, Sabtu, 27 Oktober 2018. ANTARA

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Surabaya - Pemerintah Indonesia memutuskan untuk membebaskan tarif untuk Jembatan Tol Suramadu. Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyatakan pemerintah tidak takut rugi atas kebijakan ini.

Baca: Rizal Ramli: Kebijakan Ekonomi Jokowi Masih Konservatif

"Negara itu tidak hitung untung rugi, negara itu berhitung berkaitan dengan keadilan sosial, yang berkaitan dengan rasa keadilan dan kesejahteraan," katanya di tengah Jembatan Jembatan Suramadu, Jawa Timur, Sabtu, 27 Oktober 2018.

Jokowi menjelaskan selama ini tarif dari Jembatan Suramadu menyumbang Rp 120 miliar untuk Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Meski berpotensi kehilangan pendapatan sebesar itu, ia sangat yakin APBN masih bisa menanggung untuk biaya operasionalnya. "Masih mampu kalau segitu," tuturnya.

Jokowi menuturkan keputusan pemerintah ini bermula dari masukan para tokoh masyarakat, ulama, dan Ikatan Keluarga Madura (IKAMA). Pada 2015 pemerintah sudah menggratiskan tarif untuk sepeda motor.

Setahun berselang, pemerintah memotong tarif sebesar 50 persen. Namun, kata Jokowi, hal itu tak kunjung mampu meningkatkan perekonomian di Madura.

Setelah itu, kata Jokowi, masyarakat kembali meminta agar Jembatan Suramadu dijadikan nontol dan bebas tarif. Usai melakukan perhitungan dan kajian akhirnya pemerintah setuju.

"Kami ingin agar sektor turisme, properti, investasi bisa betul-betul bergerak di Madura, terbuka lapangan pekerjaan yang sebanyak-banyaknya, ujarnya.

 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600
Ahmad Faiz

Ahmad Faiz

Alumni UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Bergabung dengan Tempo sejak 2015. Pernah ditempatkan di desk bisnis, politik, internasional, megapolitan, sekarang di hukum dan kriminalitas. Bagian The Indonesian Next Generation Journalist Network on Korea 2023

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus