Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perdagangan Budi Santoso menyatakan Kementerian Perdagangan (Kemendag) telah menjalin mitra kerja sama dengan PT Inti Cakrawala Citra (Indogrosir) untuk membantu toko kelontong menjadi ritel modern. Menurutnya, hal tersebut untuk menggerakkan sektor perekonomian Indonesia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Nah ketika industri ritel ini berjalan semua menjadi bergerak, perbankan juga bergerak," ujar Budi Santoso ketika ditemui dalam acara Hari Ulang Tahun ke-31 Indogrosir di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta, pada Ahad, 10 November 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Budi Santoso mengatakan, adanya perubahan toko kelontong menjadi ritel modern juga membuat para bank dapat memberikan kepercayaan terhadap pelaku usaha itu. Sebab, lanjut Budi, hal tersebut seperti memberikan pinjaman kredit untuk memperlancar bisnis ritel itu.
"Karena perbankan ketika melihat ritelnya berjalan dengan baik, untuk memberikan pinjaman dan sebagainya, kan lebih percaya, lebih mudah," tutur dia.
Lebih lanjut, Budi Santoso menuturkan, skema perubahan toko kelontong menjadi ritel modern telah berjalan lama. Menurut dia, selain membantu toko kelontong, kemitraan yang dilakukan antara kementeriannya dan Indogrosir turut membantu pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
"Karena kami (Kemendag) bersama-sama dengan Indogrosir, ritel modern bekerja sama bagaimana ada pola kemitraan yang strategis antara UMKM, toko klontong dengan industri ritel modern," ucap Budi Santoso.
Sementara itu, dia mengatakan produk yang dijual dalam industri ritel ini adalah buatan dalam negeri. Menurut Budi, adanya produk dalam negeri yang dijual dapat mempermudah para pelaku UMKM dalam melakukan distribusi keberbagai toko yang ada di Indonesia.
"Makanya dengan adanya toko-toko, dengan ritel-ritel ini itu memudahkan mereka untuk bisa berjualan. Karena kenapa? Karena yang dijual Indogrosir ini 100 persen produk dalam negeri," ujar Budi Santoso.
Sebelumnya, Indogrosir sempat membuka peluang bagi para pelaku UMKM untuk mengembangkan bisnis warung menjadi Outlet Mitra Indogrosir atau OMI yang digelar di Jakarta Convention Center (JCC) pada 27 Oktober 2024. Bisnis Development OMI Indogrosir, Dimas, mengatakan para pebisnis cukup mempersiapkan modal sebesar Rp 160 juta serta lahan yang akan digunakan sebagai lokasi pembangunan minimarket modern.
"Nah dari itu investor atau franchise membayar ke kami (Indogrosir) sebesar Rp160 juta. Nanti akan mendapatkan peralatan, barang dagang seperti itu," ujar Dimas ketika ditemui dalam acara pameran Franchise, Partnership, License, And Business Opportunities Expo (FLEI) di JCC, Ahad, 27 Oktober 2024.
Dia mengatakan, nantinya para pemodal dapat merekomendasikan lahan untuk dibangun toko OMI kepada Indogrosir. Setelahnya, kata Dimas, jika lokasi itu memungkinkan untuk dibangun, maka pembangunan akan berlanjut.
"Nah nanti setelah itu kita akan survei lokasinya. Jika memang lokasinya oke, kita akan lanjut untuk membangun toko," ucap dia.
Kemudian, Dimas menyampaikan, usaha OMI yang telah berjalan sepenuhnya milik para pemilik modal. Meskipun begitu, kata dia, dari Indogrosir tetap akan melakukan monitoring terhadap usaha yang telah dibangun.
"Cuma kami (Indogrosir) akan tetap akan memberikan supervisi. Tim kami akan satu minggu itu dua kali ke toko untuk ngecek, bagaimana stok barangnya, penjualannya bagaimana," tutur Dimas.
Pilihan Editor: Menteri BUMN Erick Thohir Sebut 7 BUMN Merugi, Apa Indikasinya?