Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Kemenhub: Proyek Pengembangan Fisik Stasiun Manggarai Capai 60 Persen

Kemenhub menilai peran Stasiun Manggarai sangat vital untuk menunjang layanan kereta api di Ibu Kota.

9 Juni 2022 | 12.35 WIB

Suasana penumpang KRL saat perubahan rute KRL di Stasiun Manggarai, Jakarta Selatan, Senin 30 Mei 2022. TEMPO/ Faisal Ramadhan
Perbesar
Suasana penumpang KRL saat perubahan rute KRL di Stasiun Manggarai, Jakarta Selatan, Senin 30 Mei 2022. TEMPO/ Faisal Ramadhan

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Perhubungan mencatat proyek pengembangan Stasiun Manggarai menjadi stasiun sentral sudah mencapai 60,125 persen per Mei 2022. Progres itu untuk pembangunan fisik sisi timur.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Zulfikri mengatakan Stasiun Manggarai akan menjadi stasiun sentral karena posisinya yang sangat strategis. Selain itu, peran Manggarai sangat vital untuk menunjang layanan kereta api di Ibu Kota.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

“Saat ini, Stasiun Manggarai sudah mengemban peran menjadi stasiun hub untuk tujuh persimpangan jalur kereta api yang mengarah ke Jatinegara, Jakarta Kota, Tanah Abang, Bogor, depo KRL Bukit Duri, arah ke Pusat Gudang Persediaan, serta ke Balai Yasa Manggarai,” kata Zulfikri dalam keterangan tertulis, 9 Juni 2022.

Sebagai hub, Stasiun Manggarai praktis menjadi stasiun tersibuk. Stasiun Manggarai melayani lebih dari 20 ribu penumpang dan 616 perjalanan KRL setiap hari sebelum pandemi.

Adapun Stasiun Manggarai akan memiliki 18 jalur aktif saat pengoperasian penuh nanti. Jalur tersebut akan melayani kereta api jarak jauh, KRL Jabodetabek, serta kereta bandara. Kementerian berharap pengembangan ini memudahkan masyarakat untuk berganti layanan kereta api dalam satu gedung stasiun.

Setelah 100 persen beroperasim, 8 dari 18 jalur tersebut akan terletak di lantai dasar (at grade) dan 10 lainnya merupakan jaur layang di lantai 2. Sementara itu, lantai 1 bakal difungsikan sebagai concourse. Pada tahap pengembangan akhir nanti, Stasiun Manggarai juga akan dilengkapi 14 lift dan 14 eskalator untuk menunjang pergerakan penumpang.

Selain penambahan jalur, Stasiun Manggarai bakal dilengkapi dengan penambahan luasan tempat terbuka. Lokasi itu bakal menjadi tempat bertemu orang yang lalu-lalang di stasiun. 

“Kami ingin meyakinkan masyarakat, concourse yang tersedia saat ini masih akan ditambah lagi. Concourse akan menjadi dua kali lebih luas dibandingkan sekarang sehingga masyarakat akan lebih nyaman saat melakukan transit dan kegiatan lainnya di dalam stasiun,” kata Zulfikri.

Stasiun Manggarai juga dipersiapkan untuk terintegrasi dengan moda transportasi lain, seperti LRT dan Transjakarta. "Pengembangan integrasi dan interkoneksi antar-moda ini dilakukan sebagai upaya untuk mengakomodasi pergerakan 1,2 juta penumpang yang diperkirakan akan dilayani oleh Stasiun Manggarai," katanya.

Selanjutnya, Zulfikri mengatakan kawasan di sekitar Stasiun Manggarai akan ditata dan dikembangkan oleh Kementerian Perhubungan serta stakeholder untuk menjadi kawasan bisnis terpadu. Upaya ini sekaligus menata arus lalu-lintas menuju stasiun.

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Eka Yudha Saputra

Eka Yudha Saputra

Alumnus Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia. Bergabung dengan Tempo sejak 2018. Anggota Aliansi Jurnalis Independen ini meliput isu hukum, politik nasional, dan internasional

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus