Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Kendaraan Bermotor Disebut Sumbang Lebih dari 50 Persen Polusi Udara

Budi Karya Sumadi dan Aismoli kompak menyebut kendaraan bermotor menyumbang polusi udara sebanyak lebih dari 50 persen.

13 Agustus 2023 | 13.55 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Menteri Perhubungan (Menhub), Budi Karya Sumadi, dalam acara konvoi motor listrik Fun Ride Kemerdekaan RI di Jakarta pada Ahad, 13 Agustus 2023. TEMPO/Amelia Rahima Sari.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan Asosiasi Industri Sepeda Motor Listrik (Aismoli) kompak menyebut kendaraan bermotor menyumbang polusi udara sebanyak lebih dari 50 persen.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Kita tahu bahwa dengan adanya pencemaran yang masif, saya mengingatkan saja, kontribusi kendaraan bermotor itu lebih dari 50 persen," ujar Budi dalam sambutannya di acara Fun Ride Kemerdekaan RI di Gambir, Jakarta Pusat pada Minggu, 13 Agustus 2023.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ketua Aismoli, Budi Setyadi, juga mengemukakan hal serupa. "Karena mungkin dari 100 persen polusi udara, 50 persen bahkan lebih diakibatkan oleh penggunaan kendaraan bermotor," kata Budi Setyadi dalam acara yang sama.

Berdasarkan hasil penelitian, lanjut dia, sumbangsih kendaraan bermotor berbahan bakar fosil terhadap polusi udara mencapai 70 persen. "Dari 70 persen, 50 persennya lebih dari sepeda motor," tutur Budi Setyadi.

Oleh sebab itu, dia mengaku optimistis dengan prospek motor listrik di Indonesia. Apalagi polusi udara, terutama di Jakarta, semakin menjadi perhatian.

"Kalau saya lihat, ini harus ada peran dari masyarakat untuk sama-sama memperbaiki polusi udara di Jakarta dengan mengurangi penggunaan sepeda motor," ujar dia.

Dinukil dari laman IQAir, perusahaan teknologi asal Swiss yang berfokus pada pengukuran kualitas udara, prakiraan indeks kualitas udara (AQI) Jakarta pada hari ini mencapai 114. Menurut IQAir, kualitas udara tersebut tidak sehat bagi kelompok sensitif.

Amelia Rahima Sari

Amelia Rahima Sari

Alumnus Antropologi Universitas Airlangga ini mengawali karire jurnalistik di Tempo sejak 2021 lewat program magang plus selama setahun. Amel, begitu ia disapa, kembali ke Tempo pada 2023 sebagai reporter. Pernah meliput isu ekonomi bisnis, politik, dan kini tengah menjadi awak redaksi hukum kriminal. Ia menjadi juara 1 lomba menulis artikel antropologi Universitas Udayana pada 2020. Artikel yang menjuarai ajang tersebut lalu terbit di buku "Rekam Jejak Budaya Rempah di Nusantara".

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus