Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ekonomi

Saling Tunggu Pengusaha Hotel Berinvestasi di IKN

Pengusaha hotel menanti kepastian kelanjutan pembangunan IKN di bawah presiden baru.

19 Agustus 2024 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Resepsionis melayani tamu di Hotel Mercure Samarinda, Kalimantan Timur, 12 Agustus 2024. ANTARA/M Risyal Hidayat

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Poin penting

  • Investor masih menunggu dan melihat permintaan di IKN.

  • Pernyataan Prabowo akan melanjutkan, bahkan mempercepat, pembangunan IKN belum bisa jadi jaminan investor.

  • APBN bakal makin terbebani bila investor swasta tak kunjung datang ke Nusantara.

SEBANYAK 1.300 tamu undangan menghadiri perayaan hari ulang tahun Indonesia ke-79 di Ibu Kota Nusantara (IKN). Jumlahnya lebih rendah dari cita-cita pemerintah: mengundang 8.000 tamu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Presiden Joko Widodo mengatakan jumlah peserta perayaan kemerdekaan terpaksa dipangkas lantaran belum ada akomodasi yang memadai di IKN. "Awal-awal yang diundang itu 8.000. Dihitung-hitung, hotelnya enggak cukup," katanya pada Senin, 12 Agustus 2024. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

IKN baru memiliki satu tempat untuk menampung tamu undangan, yaitu Hotel Nusantara. Dibangun sejak 21 September 2023, penginapan bintang lima dengan 191 kamar ini resmi beroperasi pada 17 Agustus 2024. 

Penginapan ini merupakan hasil investasi Konsorsium Nusantara yang terdiri atas sepuluh perusahaan, yang dipimpin oleh Agung Sedayu Group. Anggotanya adalah Salim Group, Sinarmas, Pulauintan, Adaro Group, Barito Pacific, Mulia Group, Kawan Lama Group, Astra Group, dan Alfamart Group. Para investor menggelontorkan Rp 20 triliun untuk membangun hotel, pusat belanja, serta perkantoran di kawasan yang sama. 

Pemerintah sebenarnya telah mengantongi komitmen investor lain untuk mendirikan hotel di IKN. Namun, kecuali Hotel Nusantara, pembangunannya masih berlangsung. Salah satunya hotel milik PT Sirius Surya Sentosa yang sudah melakukan peletakan batu pertama tanda dimulainya pembangunan sejak 23 September 2023. 

Selain itu, PT Pakuwon Jati Tbk berkomitmen membangun tiga hotel. Pada tahap pertama, perusahaan bakal membangun Four Points Hotel by Sheraton dengan kapasitas 300 kamar. Groundbreaking proyek ini berlangsung pada 10 November 2023. Setelah itu, perusahaan akan membangun hotel Tribute Portfolio by Marriott International dengan 260 kamar dan Westin Hotel dengan 234 kamar. 

Tak lama berselang, yaitu pada 20 Desember 2023, pemerintah meresmikan dimulainya pembangunan Nusantara Superblock milik PT Wulandari Bangun Laksana Tbk. Perusahaan ini membangun kawasan yang terintegrasi dengan pusat belanja, apartemen, perkantoran, sekolah, dan tempat hiburan. Di dalamnya termasuk hotel bintang lima dengan 215 kamar dan bintang empat dengan 200 kamar. 

Sejumlah penumpang pesawat saat tiba di Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan, Balikpapan, Kalimantan Timur, 9 Agustus 2024. ANTARA/Fauzan

Esoknya, 21 Desember 2023, giliran groundbreaking untuk hotel BSH Qubika milik PT Karya BSH Mandiri. Perusahaan ini berencana membuka 206 kamar dengan total investasi sekitar Rp 150 miliar. 

Awal tahun ini, satu investor datang lagi ke IKN. Membawa investasi sekitar Rp 300 miliar, PT ARCS House Wisata Indonesia berencana membangun Jambuwuluk Nusantara Hotel dengan kapasitas sekitar 200 kamar. Terakhir dalam daftar adalah Swiss-Belhotel Nusantara yang memulai pembangunan pada 12 Agustus 2024. Menurut Presiden Jokowi, pembangunan hotel dengan kapasitas 197 kamar ini bakal rampung dalam 15 bulan. 

Selain tujuh investor ini, Sekretaris Jenderal Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Maulana Yusran mengatakan pelaku usaha lain masih cenderung wait and see. Mereka masih menunggu kepastian permintaan di IKN. "Pemerintah kan belum benar-benar pindah ke sana," ujarnya kepada Tempo, kemarin. Menurut dia, investasi hotel pasti akan terwujud begitu populasi di daerah tersebut memadai. Normalnya, bisnis penginapan bakal berkembang setidaknya setelah infrastruktur dasar terbangun. 

Di sisi lain, Maulana mengatakan ada kendala pembiayaan dari bank untuk investasi di IKN. Berbeda dengan pengusaha lain, seperti Konsorsium Nusantara yang menggunakan modal sendiri untuk membangun hotel, sebagian besar anggotanya butuh pinjaman untuk modal. "Bank belum melihat ini fisibel untuk membangun hotel di situ," tuturnya.

Menurut Ketua Umum PHRI Hariyadi Sukamdani, pernyataan presiden terpilih Prabowo Subianto yang bakal melanjutkan, bahkan mempercepat, pembangunan IKN belum bisa menjadi jaminan. "Kita tidak tahu nanti pemerintahan Prabowo ini prioritasnya bagaimana," ujarnya. Selain itu, Prabowo menyatakan pembangunan IKN tak bisa serta-merta selesai, melainkan bakal memakan waktu setidaknya 3-5 tahun. 

Hariyadi juga menyoroti anggaran pembangunan IKN yang hanya Rp 143,1 miliar dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2025. Nilainya terpaut jauh dari anggaran pembangunan IKN dalam APBN tahun ini yang mencapai Rp 42,5 triliun. "Perkembangan IKN sangat bergantung pada pemerintah yang akan datang karena bagaimanapun akan dibatasi APBN."

Pekerja menata tempat tidur di salah satu kamar di Swissotel Nusantara, Ibu Kota Nusantara, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, 2 Agustus 2024. ANTARA/Hafidz Mubarak A.

Pemerintah mengandalkan APBN untuk membangun infrastruktur dasar di IKN. Setelah semua fasilitas siap, pemerintah bakal mulai memindahkan aparatur sipil negara ke Nusantara. Hariyadi berharap nantinya bukan hanya pemerintahan yang berpindah, melainkan juga ada pusat ekonomi baru yang muncul di IKN. "Kalau ada pusat ekonomi baru, itu akan menarik investasi lebih besar," ujar pria yang juga menjabat Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Asosiasi Pengusaha Indonesia ini. 

Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics Indonesia Mohammad Faisal pun mengatakan pernyataan Prabowo belum bisa menjadi jaminan buat pelaku usaha. "Apa pun yang dijanjikan, pemerintahan Prabowo pada faktanya memang belum dimulai. Arah kebijakan sangat mungkin bisa berubah," katanya. 

Menurut Faisal, kecepatan pembangunan di IKN serta pemindahan pemerintahan bakal sangat menentukan masuknya investasi swasta dari berbagai sektor. Investasi bakal sangat mudah mengalir jika populasi di IKN terbukti padat. 

Direktur Ekonomi Digital Center of Economic and Law Studies Nailul Huda mengingatkan risiko tambahan beban buat APBN jika investor swasta tak kunjung datang ke Nusantara. Pemerintah, menurut dia, harus waspada lantaran, terlepas dari insentif yang ditawarkan, seperti hak guna usaha hingga 190 tahun, insentif fiskal, dan kini pembangunan di pusat pemerintahan IKN hampir rampung, investor domestik masih minim serta investor asing masih nol. "Artinya, investor perlu jaminan ketika investasi swasta tidak sesuai dengan yang diharapkan, pemerintah harus bertanggung jawab melalui APBN."

Pada pertengahan 2023, Otorita IKN mengklaim sebanyak sembilan investor asing dan domestik bakal masuk ke ibu kota baru. Tiga perusahaan asing tersebut berasal dari Malaysia, Cina, dan Uni Emirat Arab. "Indikasi investasinya sekitar Rp 45 triliun," kata Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi Otorita IKN Agung Wicaksono pada 10 Juni 2024. 

Agung mencatat pemerintah telah melakukan enam tahap groundbreaking yang menandakan dimulainya pembangunan proyek dari investor swasta hingga awal Juni 2024. Total investasinya mencapai Rp 51,3 triliun. 

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Riri Rahayu berkontribusi dalam penulisan artikel ini. 

Vindry Florentin

Vindry Florentin

Bergabung dengan Tempo sejak 2015, alumnus Fakultas Ilmu Budaya Universitas Padjajaran ini terlibat dalam peliputan isu seputar ekonomi dan bisnis. Kini mengisi konten premium harian dan siniar Jelasin Dong!

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus