Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Suasana Pasar Tanah Abang mulai padat pengunjung menjelang Lebaran Idul Fitri 2024. Uniknya kepadatan malah terjadi di lokasi penjualan baju impor Little Bangkok tepatnya di lantai G, Blok B, Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat. Kawasan ini hanya sebagian, sekitar 200 penjual yang menggelar rukonya. Barang yang dijual bervariasi mulai kemeja, jaket, celana jeans, hingga baju-baju croptie.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Salah satu penjual dari Toko Nomo, Ruspiani 21 tahun dan Irma Sofian membenarkan kenaikan pengunjung sudah terjadi sejak memasuki Ramadan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Yang paling banyak pembeli, kemeja sama atasan, ini impor dari Cina sama Bangkok kisaran Rp 100.000 kemeja,” kata Ani ditemui Tempo pada Jumat, 5 April 2024.
Ani mengatakan sudah ada kenaikan pembeli, dalam sehari bisa menjual 50 buah. “Kami menambah stok, karena yang lebih banyak dicari orang kemeja, atasan,” ujarnya.
Model yang sering dicari yakni kemeja dengan lengan balon. “Karena ini model Korea, yang beli kebanyakan anak muda,” kata Ani.
Irma mengatakan dia dan Ani merupakan pekerja di toko Nomo, karena pemiliknya belum datang. Barang yang dijual bervariasi hingga Rp 500 ribuan. Harga yang dijual memang mayoritas lebih tinggi dibanding barang lokal, Ani mengatakan hal itu karena dari kualitasnya lebih tebal.
Tempo mencoba mengunjungi dari satu toko ke toko lain. Harga yang ditawarkan kisaran sama, untuk baju-baju model terbaru seperti outer, croptie berkerah di kisaran Rp 150.000 sampai Rp 200.000-an, bahkan ada yang Rp 600.000.
Salah satu pembeli, Tasya Shafa 23 tahun pramugari Maskapai Lion Air, datang ke Pasar Tanah Abang karena melihat media sosial soal Little Bangkok. “Iya saya ke sini viral TikTok mumpung pas libur,” ujarnya.
Tasya memborong beberapa baju karena diklaim lebih murah daripada di tempat lain.
“Ini dapat beberapa sih, yang model Bangkok lebih murah dibanding tempat lain kisaran Rp 150.000 dan Rp 200.000 ke bawah,” ucapnya.
Menurutnya kalau di tempat lain, tidak bisa ditawar. “Tadi ke sini pakai Google Maps karena susah rutenya,” ujarnya.
Menurutnya, harga baju model Bangkok di Little Bangkok dan Bangkok sendiri lebih mudah di Pasar Tanah Abang. “Barangnya sama karena aku sudah sering beberapa kali ke Bangkok, modelnya sama malah lebih mahal di sana,” ujarnya.
Ramainya pengunjung di Pasar Tanah Abang bagi penjual, dianggap tidak merata karena terlihat ada beberapa toko yang sepi pengunjung seperti toko gamis grosiran milik Oja, 25 tahun.
Oja menyebut kalau membludaknya pembeli tidak berpengaruh ke tokonya. Dia menjual gamis konveksinya sendiri di kisaran harga Rp 130.000-an.
“Enggak ngaruh, ramai jualan saya di online,” kata Oja kepada Tempo.
Oja juga menjual barang di online, dalam sehari dia bisa menjual 800 potong gamis. Oja enggan membocorkan berapa omzet yang dia dapat selama sebulan. Toko milik Oja berada di bagian pojok.
Biasanya, toko-toko yang berada di bagian ujung memang sepi pengunjung. Selain toko di pojok, lantai 7 Blok A, Pasar Tanah Abang yang menjual sepatu, sandal dan tas juga nampak sepi pengunjung. Semakin, siang baru pengunjung mulai bertambah.