Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan meyakini keuntungan yang bisa diraup dari Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara atau Danantara mencapai US$ 25 miliar (sekitar Rp 408,5 dengan asumsi kurs Rp 16.340).
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Luhut mengeklaim Danantara merupakan langkah strategis Presiden Prabowo Subianto. “Kalau kita lihat Danantara ini, dengan asetnya US$ 900 miliar, apabila diasumsikan kami bisa mengelola US$ 200 miliar saja, itu sangat besar,” ujar dia di acara Economic Outlook 2025 yang dihelat di kawasan SCBD, Jakarta Selatan, Kamis, 20 Februari 2025. “Kalau dilihat dari keuntungannya, kita bisa meraup dana dengan mudah, sekitar US$ 20-25 miliar, jadi kita bisa investasi sendiri.”
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Tak hanya itu, Luhut juga menyebut Uni Emirat Arab (UEA) siap menanamkan modal sebesar US$ 10 miliar (setara Rp 163,4 triliun dengan asumsi kurs Rp 16.340) ke Danantara untuk pengembangan sektor energi baru terbarukan (EBT). Dia menjelaskan, investasi ini akan dilakukan melalui skema joint venture atau perusahaan patungan.
Luhut berujar sudah bertemu dengan Menteri Energi dan Infrastruktur UEA Suhail Mohamed Al Mazrouei 10 hari yang lalu di kantornya. Ia menjelaskan kepada Suhail bahwa Indonesia sedang mengembangkan pembangkit berbasis EBT dengan kapasitas 72 gigawatt. “Dan dia bilang, ‘okay, dengan JV (joint venture), kita bisa bergabung 10 gigawatt’, 10 gigawatt itu US$ 10 miliar,” tutur Luhut.
“Jadi bisa dibayangkan, ada begitu banyak peluang saat ini,” kata Mantan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi era pemerintahan Presiden ke-7 Joko Widodo.
Luhut juga berujar, pengelolaan dana investasi di Danantara akan dilakukan dengan profesional. Ia menegaskan Danantara tidak akan dikelola oleh ‘orang titipan’. “Ini tidak akan dikelola oleh, mungkin seseorang titip-titip bahasanya, yang direkomendasikan oleh ini dan itu,” ujar dia. “Itu tidak akan terjadi, karena ini dijalankan oleh perusahaan profesional dari kedua belah pihak.”
Prabowo Subianto sebelumnya mengumumkan akan meluncurkan Badan Pengelola Investasi Danantara pada Senin, 24 Februari 2025. Danantara nantinya akan menjadi superholding perusahaan dan juga kendaraan investasi pemerintah Indonesia.
Prabowo menyebut pemerintah Indonesia siap meluncurkan sovereign wealth fund terbaru, Danantara, yang menurut evaluasi awal akan mengelola US$ 900 miliar asset under management (AUM) atau aset dalam pengelolaan.
“Danantara, yang akan diluncurkan pada tanggal 24 Februari bulan ini, akan menginvestasikan sumber daya alam dan aset negara kami ke dalam proyek-proyek berdampak tinggi yang berkelanjutan di berbagai sektor seperti energi terbarukan, manufaktur canggih, industri hilir, produksi pangan, dan lain-lain,” kata Prabowo dalam pidatonya pada World Governments Summit 2025, dikutip dari tayangan YouTube Sekretariat Presiden pada Jumat, 14 Februari 2025.