Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Perindustrian mengungkap kondisi PT Sanken Indonesia yang akan tutup permanen pada tahun ini. Direktur Jenderal Industri Logam Mesin Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) Setia Diarta mengatakan salah satu penyebab utama pabrik Sanken berhenti beroperasi karena terus mengalami kerugian. "Perusahaan ini sebenarnya sudah merugi dari 2019," ucap Setia dalam keterangan resmi pada Jumat, 21 Februari 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kerugian itu, kata Setia, disebabkan ketidakmampuan PT Sanken bersaing dengan perusahaan lain yang mengembangkan produk power supply dan transformator. Menurut Setia, PT Sanken Indonesia gagal berkompetisi karena tidak mendapat dukungan pemutakhiran desain dan terknologi dari divisisi pengembangan yang dijual perusahaan induk di Jepang. "Pada periode tahun 2017 – 2019, divisi terkait power supply dan transformator di perusahaan induk dijual kepada grup perusahaan lain di Jepang, namun kepemilikan PT Sanken Indonesia tidak ikut berpindah," ujarnya. Akibatnya, perusahaan terus merugi mengingat produk PT Sanken Indonesia tidak lagi menjadi bisnis utama yang diperhatikan mother company.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
PT yang berdiri di kawasan industri MM2100 Cikarang, Jawa Barat, itu kini ditarik oleh perusahaan induk, Sanken Electric, untuk beralih produksi ke semikonduktor. Keputusan penghentian operasi sekaligus peralihan jenis produksi itu telah ditetapkan sejak Februari 2024 dan akan resmi berlaku untuk Juni 2025.
Setia menyebut kapasitas produksi PT Sanken Indonesia yaitu bisa menghasilkan switch mode power supply 3,95 juta buah dan transformator sebanyak 4,32 juta buah setiap tahun. Namun, tingkat produksi itu menurun drastis dengan hanya tersisa sekitar 10 persen utilitas untuk memasok kebutuhanan komponen otomotif bagi pelanggan di dalam negeri sampai Juni 2025.
Setia berujar sejak PT Sanken Indonesia mengumumkan penyetopan lini produksi, perusahaan yang berdiri di Indonesia sejak tahun 1997 itu sudah memberikan dukungan desain dua produk utamanya kepada perusahaan lain. Hal itu dilakukan agar produksi tetap bisa dilanjutkan dalam rangka memenuhi kebutuhan pasar.