Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Melihat Kualitas hingga Sejarah Kereta LRT Jabodebek yang Diproduksi INKA

Ketua Bidang Perkeretaapian MTI Aditya Dwi Laksana angkat bicara soal kualitas kereta layang ringan (LRT) Jabodebek buatan PT INKA (Persero).

26 Oktober 2021 | 12.31 WIB

Pekerja sedang mengerjakan kereta LRT Jabodebek di workshop PT INKA (Persero), Selasa (15/1/2019). Foto: Humas BPPT
Perbesar
Pekerja sedang mengerjakan kereta LRT Jabodebek di workshop PT INKA (Persero), Selasa (15/1/2019). Foto: Humas BPPT

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Bidang Perkeretaapian Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Aditya Dwi Laksana menduga tak ada masalah mendasar perihal kualitas kereta layang ringan (LRT) Jabodebek yang diproduksi PT INKA (Persero). Menurut dia, INKA telah memiliki pengalaman membuat kereta non-masinis untuk pasar dalam dan luar negeri.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

“Produk INKA dengan tenaga penggerak memang belum terlalu banyak. Tapi selama ini sudah cukup reliable, seperti kereta-kereta bandara dan LRT Palembang yang kita tahu minim masalah dari sisi bodi atau fisiknya,” ujar Aditya saat dihubungi pada Selasa, 26 Oktober 2021.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Di pasar global, INKA telah tercatat mengekspor kereta berpenggerak ke Filipina. Sedangkan untuk kereta penumpang dan lokomotif, Aditya mengungkapkan, perusahaan BUMN yang memiliki pabrik di Madiun itu sudah mengirim produksinya ke berbagai negara, seperti Bangladesh dan Malaysia.

Sebelumnya LRT Jabodebek yang diproduksi INKA mengalami kecelakaan pada Senin, 25 Oktober 2021. Insiden itu menimpa  train set atau rangkaian kereta LRT nomor 29 di antara Stasiun Harjamukti Cibubur-Ciracas.

Peristiwa bermula saat trainset 29 melakukan langsir. Kereta akan dipindah dari jalur LRT Ciracas ke Stasiun Harjamukti. Dalam proses pemindahan itu, masinis diduga mengendalikan kereta dengan kecepatan di atas standar sehingga menabrak train set nomor 20 yang terparkir di Harjamukti.

Aditya mengatakan ada dua faktor yang disinyalir menjadi penyebab kecelakaan. Keduanya merupakan faktor yang berasal dari sarana. “Sebab ini terjadi saat uji coba dan belum ada integrasi dengan infrastruktur (prasarana), seperti persinyalan, wesel, dan lain-lain,” kata Aditya.

Adapun faktor tersebut adalah fungsi dari sarana dan kelalaian manusia. Dari sisi sarana, Adita berujar, masalah yang mungkin timbul saat kecelakaan dapat terlihat setelah investigasi dari Komite Nasional Kecelakaan Transportasi (KNKT) selesai.

Sedangkan dari sisi sumber daya manusia, ada berbagai potensi yang mendorong terjadinya kelalaian. Misalnya, manajemen waktu kerja yang menyebabkan kelelahan masinis.

Adapun INKA memproduksi 31 gerbong untuk LRT Jabodebek rute Cawang-Cibubur, Cawang-Dukuh Atas, dan Cawang-Bekasi. Pemesanan diterima perseroan sejak 2018 dengan nilai kontrak Rp 3,9 triliun. Pendanaan itu bersumber dari anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) serta sindikasi bank.

Produksi kereta INKA mayoritas menggunakan komponen lokal. Tingkat komponen dalam negeri (TKDN) kereta ini mencapai 65 persen. Untuk melengkapi komponen kereta, INKA bekerja sama dengan perusahaan lain, seperti PT Krakatau Steel (Persero), PT Barata Indonesia (Persero), dan PT Pindad (Persero).

INKA juga bekerja sama berbagai institusi, seperti Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Universitas Sebelas Maret, Universitas Gajah Mada, dan Institut Teknologi Bandung, untuk riset selama pengembangan kereta. Rencananya, kereta LRT Jabodebek akan beroperasi secara komersial pada pertengahan 2022.

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Francisca Christy Rosana

Francisca Christy Rosana

Lulus dari Universitas Gadjah Mada jurusan Sastra Indonesia pada 2014, ia bergabung dengan Tempo pada 2015. Kini meliput isu politik untuk desk Nasional dan salah satu host siniar Bocor Alus Politik di YouTube Tempodotco. Ia meliput kunjungan apostolik Paus Fransiskus ke beberapa negara, termasuk Indonesia, pada 2024 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus