Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perdagangan atau Mendag Zulkifli Hasan mengatakan sektor elektronik merupakan sektor unggulan yang masuk dalam prioritas Making Indonesia 4.0. Sektor dengan kode HS 85 ini merupakan komponen ekspor keempat terbesar dalam struktur ekspor Indonesia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Pada periode JanuariJuli 2022, nilai ekspor elektronik Indonesia mencapai US$ 9,43 miliar. Nilai ini naik 18,9 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar US$ 7,93 miliar,” ujar dia sesuai melepas ekspor smartphone di pabrik rakitan ponsel Samsung, Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat pada Kamis, 13 Oktober 2022.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sedangkan pada 2021, kata Zulhas, ekspor elektronik Indonesia mencapai nilai US$ 14,1 miliar dengan tren lima tahunan (20172021) positif sebesar 6,54 persen. Di tahun yang sama, nilai ekspor telepon seluler (HS 851712) Indonesia mencapai nilai US$ 305,8 juta.
Secara umum, Mendag Zulhas menambahkan, kinerja perdagangan elektronik Indonesia tercatat cukup baik. Saat ini Indonesia berada pada urutan ke-34 sebagai negara eksportir elektronik dengan pangsa 0,25 persen.
“Melalui sinergi antara pihak swasta seperti PT Samsung Electronics Indonesia (PT SEIN) dan Pemerintah untuk mewujudkan Making Indonesia 4.0, diharapkan Indonesia mampu menjadi salah satu negara eksportir elektronik dan ponsel pintar dengan pangsa pasar yang semakin meningkat,” ucap dia.
Making Indonesia 4.0 merupakan program Pemerintah dalam menyiapkan Indonesia untuk menghadapi era industri digital 4.0. Program tersebut fokus pada 7 sektor industri yakni makanan-minuman, tekstil, otomotif, kimia, elektronik, alat kesehatan dan farmasi yang menyumbang 70 persen produk domestik bruto (PDB) industri, 65 persen ekspor industri, dan 60 persen tenaga kerja industri Indonesia.
Zulhas juga menyampaikan, pemulihan ekonomi Indonesia memerlukan sinergi yang kuat dari seluruh pemangku kepentingan mulai dari Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, serta pelaku usaha. Dan pelepasan ekspor smartphone Samsung itu, kata dia, diharapkan dapat menjadi momentum dalam mendorong perluasan pasar ekspor bagi produk-produk Indonesia.
“Sekaligus menjadi penggerak roda ekonomi Indonesia di masa pemulihan pascapandemi,” ujar Zulhas.
Baca: Samsung Indonesia Sudah Ekspor 8 Juta Unit Smartphone Sejak 2018
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini