Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta -Menteri Perhubungan atau Menhub Budi Karya Sumadi meninjau Bandara Fatmawati Soekarno. Ia melihat secara langsung kondisi gedung keberangkatan yang dinilai perlu ada peningkatan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Saat ini Bandara Fatmawati masih dikelola oleh Kementerian Perhubungan. Saya ingin Angkasa Pura II bisa ikut mengelola bandara ini," kata Budi Karya kepada pers di Bengkulu, Sabtu, 4 Agustus 2018.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Budi Karya berada di Bengkulu untuk Dialog Nasional ke-19 Indonesia Maju bersama Menteri Desa, Pembangunan Desa Tertinggal dan Transmigrasi Eko Putro Sandjojo. Budi Karya mengatakan letak geografis Bengkulu yang dilalui bukit menjadikan bandara merupakan alat transportasi strategis bagi penduduk setempat, sehingga perlu keberadaan bandara yang lebih baik.
Kalau dilalui jalan darat, seperti kereta api misalnya, akan memakan biaya yang besar sehingga transportasi udara adalah pilihan yang paling tepat. "Dengan adanya bandara yang lebih baik maka bisa meningkatkan pariwisata datang ke Bengkulu," kata Budi Karya.
Dalam peninjauan tersebut, Budi Karya menyempatkan diri dialog dengan sejumlah calon penumpang. Bandar udara dengan panjang landas pacu 2.470 m x 150 m dengan permukaan aspal merupakan bandar udara kelas I yang dikelola oleh Unit Pelayanan Terpadu Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan. Jenis pesawat terbesar yang bisa beroperasi di bandar udara ini adalah Airbus A320 dan Boeing 737.