Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ekonomi

Momen

8 Maret 2010 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

BI Rate
Tetap 6,5 Persen

BANK Indonesia mempertahankan suku bunga acuan (BI Rate) 6,5 persen. Suku bunga acuan itu dinilai masih konsisten dengan pencapaian sasaran inflasi tahun ini sebesar 5 persen plus-minus 1 persen. Kepala Biro Direktorat Perencanaan Strategis dan Hubungan Masyarakat Bank Indonesia Difi A. Johansyah mengatakan, tekanan inflasi Februari menunjukkan penurunan dengan ekspektasi inflasi yang terjaga. Sebab, tekanan inflasi bahan pangan pokok, terutama beras, sudah reda. "Dewan gubernur yakin tekanan inflasi signifikan belum akan muncul hingga semester pertama 2010," kata Difi.

Bunga acuan 6,5 persen ini pertama kali ditetapkan pada Agustus 2009, dan bertahan hingga Maret ini. Difi menjelaskan, Dewan Gubernur Bank Indonesia memandang keputusan ini untuk memperkuat proses pemulihan perekonomian, stabilitas keuangan, dan intermediasi perbankan. Namun keputusan ini mengakibatkan industri asuransi jiwa mengurangi porsi investasinya di Sertifikat Bank Indonesia tahun ini dari tahun lalu yang mencapai Rp 5,5 triliun. "Kami alihkan ke deposito dan reksa dana," kata Direktur Eksekutif Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia Stephen B. Juwono.

Divestasi
Freeport Wajib Kembalikan 9,36 Persen Saham

PEMERINTAH meminta PT Freeport Indonesia mendivestasikan 9,36 persen sahamnya. Sekretaris Direktorat Jenderal Mineral, Batu Bara, dan Panas Bumi Witoro Soelarno mengatakan Freeport wajib mengembalikannya kepada pemerintah Indonesia atau perusahaan swasta nasional. "Pengembalian saham itu bisa memperbesar pendapatan dividen untuk negara," kata Witoro.

Pemerintah telah mengkaji untuk mengambil saham tersebut, namun terkendala dana. Meski begitu, Sahala Lumban Gaol, Deputi Menteri Negara BUMN Bidang Usaha Pertambangan, Industri Strategis, Energi, dan Telekomunikasi, mengatakan bahwa pemerintah tetap melakukan penelitian terhadap biaya dan keuntungan pembelian saham. "Biar cuma 9,36 persen, itu kan nilainya besar sekali," ujar Sahala.

Juru bicara Freeport Indonesia Budiman Moerdijat membantah adanya kewajiban itu. Menurutnya, proses divestasi bukan bagian kontrak karya. "Ada pasal dalam kontrak yang menyatakan Freeport tidak memiliki kewajiban hukum untuk melakukan divestasi," katanya. Saat ini Pemerintah Provinsi Papua sedang menegosiasi pembelian 9,36 persen saham tersebut. Pembicaraan dilakukan secara bisnis, dan pemerintah pusat tidak terlibat.

Fasilitas Espor
LPEI Biayai Usaha Kecil

LEMBAGA Pembiayaan Ekspor Indonesia memberikan fasilitas ekspor kepada 14 usaha kecil menengah bidang permebelan di Solo, Jawa Tengah. Targetnya, kata Wakil Menteri Perdagangan Mahendra Siregar, meningkatkan ekspor ke pasar tradisional dan diversifikasi pasar. "Sejumlah eksportir sudah membuka pasar ke Timur Tengah," kata dia seusai rapat kerja Kementerian Perdagangan di Jakarta, Kamis pekan lalu.

Menurut Pengurus Asosiasi Permebelan dan Kerajinan Indonesia Wilayah Solo, Wisnu Broto, penetrasi ke Timur Tengah dilakukan sejak krisis global. "Prospeknya baik." Pengusaha, Wisnu menambahkan, takut memulai bisnis di pasar baru karena berisiko gagal bayar. Nah, dengan fasilitas pembiayaan seperti ini, risiko gagal bayar teratasi.

Direktur Eksekutif LPEI I Made Gde Erata mengatakan, saat ini tersedia sejumlah fasilitas pembiayaan untuk penetrasi ekspor ke negara-negara non-tradisional. Untuk tujuan Timur Tengah dan Afrika bagian utara, misalnya, disiapkan US$ 50-100 juta. Pemerintah menargetkan pembiayaan lembaga ekspor tumbuh 16 persen selama 2010-2014. Mahendra sebelumnya memperkirakan, tahun ini pembiayaan lembaga ekspor meningkat 76 persen menjadi Rp 16,7 triliun dan pada 2014 akan meningkat menjadi Rp 33,7 triliun.

Ekspansi Usaha
Nestle Investasi US$ 100 juta

NESTLE Indonesia melakukan ekspansi dengan memperluas fasilitas pengolahan susu di Kejayan, Pasuruan, Jawa Timur, senilai US$ 100 juta atau hampir Rp 1 triliun. Ekspansi ini untuk meningkatkan kapasitas produksi menjadi dua kali lipat. Perluasan ini, menurut Presiden Direktur Nestle Indonesia, Arshad Chaudhry, akan meningkatkan penyerapan susu segar dari para peternak susu dari 620 ribu liter per hari menjadi lebih dari 1 juta liter per hari.

Pemasok Nestle adalah 30 ribu peternak susu yang tergabung dalam 30 koperasi di Jawa Timur. "Dengan investasi ini, sekarang pabrik Kejayan menjadi salah satu pabrik Nestle yang terbesar di dunia," kata Arshad. Hampir seluruh hasil produksi pabrik untuk konsumsi domestik. Menurut Arshad, peningkatan produksi ini juga untuk memenuhi kebutuhan konsumen domestik. Nestle mulai beroperasi di Indonesia sejak 1971 dan memiliki empat pabrik di Indonesia. Produksinya antara lain Dancow, Kit Kat, Fox's, Bear Brand, dan Nestle Ideal.

Bahan Bakar Minyak
Nonsubsidi Naik

SHELL Indonesia kembali menaikkan harga bahan bakar minyak di stasiun pompa bensin miliknya, terhitung sejak 1 Maret 2010. Kenaikan tersebut, kata juru bicara PT Shell Indonesia Fathia Syarif, Rabu pekan lalu, mengikuti harga di pasar spot Singapura. Harga minyak mentah dunia memang terus terkerek. Jumat pekan lalu, kantor berita Bloomberg mencatat, si emas hitam mencapai US$ 80,68 per barel, naik dari hari sebelumnya US$ 80,21. Di Jakarta dan sekitarnya, Shell Super (oktan 92) naik dari Rp 6.450 menjadi Rp 6.550 per liter, Super Extra (oktan 95) dan Shell Diesel menjadi Rp 7.300 per liter.

Pada 1 Maret juga, Pertamina memberlakukan harga baru bensin nonsubsidi. Pertamax Plus naik Rp 100-200 per liter. Harga terendah Rp 6.800 di Batam dan tertinggi Rp 7.400, termasuk di unit pemasaran Jakarta dan sekitarnya. Bensin jenis Pertamax naik Rp 50-100, terendah Rp 6.500 dan tertinggi Rp 9.500 di Tomohon dan Bitung. Menurut juru bicara PT Pertamina (Persero) Basuki Trikora Putra, kenaikan harga juga dikarenakan peningkatan kurs rupiah terhadap dolar AS sebesar 0,3 persen.

Anggaran
Cadangan Risiko Diturunkan

PEMERINTAH menurunkan cadangan risiko fiskal dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan 2010, dari Rp 8,6 triliun menjadi Rp 3 triliun. Penurunan dilakukan untuk mengikuti perubahan asumsi makroekonomi, seperti harga minyak mentah Indonesia, inflasi, dan nilai tukar. "Deviasi antara asumsi dan realisasi rendah," kata Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati di Jakarta, Selasa pekan lalu.

Tahun lalu pemerintah bisa menekan deviasi antara asumsi dan realisasi anggaran dari 10 persen menjadi 2,9 persen. Badan Kebijakan Fiskal juga dinilai sukses menekan penggunaan anggaran risiko fiskal, cuma terpakai Rp 4,1 triliun dari anggaran Rp 15,8 triliun pada tahun lalu. Saat ini pemerintah tetap menyediakan cadangan karena perekonomian masih terus berubah.

Perdagangan
Ekspor dan Impor Turun

BADAN Pusat Statistik mencatat, neraca perdagangan Januari tahun ini surplus US$ 2 miliar lebih. Nilai ekspor turun 13,29 persen menjadi US$ 11,57 miliar ketimbang Desember 2009. Tapi, jika dibandingkan dengan Januari tahun lalu, naik 58,99 persen. Kepala Badan Statistik Rusman Heriawan mengatakan, penurunan ekspor terjadi hampir ke semua negara tujuan utama. Kecuali ke Jepang yang justru meningkat US$ 65,3 juta dibanding Januari tahun lalu.

Impor Indonesia pada Januari tahun ini tercatat US$ 9,54 miliar, turun 7,35 persen ketimbang Desember 2009. Dibandingkan periode yang sama tahun lalu, naik 44,58 persen. Penurunan terjadi di sektor migas 6,6 persen dan nonmigas 7,54 persen. Cina masih menjadi negara pemasok barang terbesar Indonesia dengan nilai US$ 1,41 miliar dan pangsa pasar 18,56 persen. Disusul Jepang US$ 1,07 miliar (14,12 persen), dan Singapura US$ 784,2 juta (10,34 persen).

Astra International
Presiden Direktur Baru

PT Astra International Tbk. mengangkat Prijono Sugiarto sebagai presiden direktur yang baru. Ia menggantikan Michael Dharmawan Ruslim yang meninggal pada 20 Januari lalu. "Rapat umum pemegang saham luar biasa setuju mengangkat Prijono Sugiarto sebagai presiden direktur," kata juru bicara perusahaan Arief Istanto di Jakarta, Senin pekan lalu. Arief menjelaskan, Prijono akan menjadi orang nomor satu di perusahaan otomotif terbesar di Indonesia itu hingga 2011.

Sebelumnya, Prijono adalah pelaksana tugas Presiden Direktur Astra International pada masa transisi. Pria 50 tahun itu pertama kali menempati kursi direktur Astra pada 2001. Selama berkarier di Astra, Prijono pernah menjadi direktur di sejumlah anak perusahaan Astra seperti PT United Tractors Tbk., PT Astra Honda Motor, dan PT Astra Otoparts Tbk. Ia juga tercatat sebagai Wakil Ketua Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo).

Revitalisasi Pasar
Jangkau 200 Pasar

PEMERINTAH akan merevitalisasi 200 pasar tradisional desa di seluruh Indonesia pada tahun ini. Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu mengatakan, dana yang disiapkan Rp 100 miliar bersumber dari dana alokasi khusus. Dianggarkan pula, Rp 30 miliar dari anggaran reguler Kementerian Perdagangan untuk merevitalisasi pasar "kelas menengah". Diharapkan, pemerintah daerah membantu dengan anggaran belanja dan pendapatan daerah.

Sejauh ini, Mari menambahkan, Kementerian Perdagangan belum akan bekerja sama dengan swasta. Namun, bila ada perusahaan yang ingin merevitalisasi pasar, "kami akan mendukung." Asalkan, kata Mari, perusahaan tersebut memenuhi persyaratan dan tidak mempersulit pedagang yang sudah ada. Selain itu, keterlibatan perusahaan swasta harus mengacu pada peraturan yang ada, antara lain Perpres 112 yang mengatur soal zonasi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus