Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ekonomi

Momen

1 Oktober 2012 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Penerbangan
Merpati Tambah 60 Pesawat

PT Merpati Nusantara Airlines (Persero) akan mendatangkan 60 pesawat baru mulai tahun ini. Direktur Utama Merpati Rudy Setyopurnomo mengatakan pengadaan pesawat tak membutuhkan dana karena skemanya bagi hasil bersama mitra usaha di Hong Kong. "Investor meminjamkan pesawat dan keuntungannya dibagi sesuai dengan kesepakatan," ujarnya Selasa pekan lalu.

Pesawat akan tiba mulai akhir tahun ini. Sebanyak 20 pesawat baru merupakan jet Airbus. Rudy optimistis tambahan pesawat bisa menekan biaya operasional. "Keuntungan operasional perseroan pun bisa mencapai Rp 1 miliar per hari," katanya.

Saat ini Merpati memiliki 30 pesawat, 20 milik sendiri dan sisanya sewaan. Pesawat yang dioperasikan Merpati adalah Boeing 737-500, Boeing 737-400, Boeing 737-300, Boeing 737-200, Modern Ark 60, Casa 212, dan De Havilland Canada-6.l

Impor
Garam Impor Masuk Pasar

Asosiasi Petani Garam Seluruh Indonesia (Apgasi) mengungkapkan ribuan ton garam impor untuk konsumsi merembes ke pasar sejak 19 September lalu. "Ini melanggar ketentuan Menteri Perdagangan yang memerintahkan impor garam konsumsi dihentikan," kata Ketua Apgasi Syaiful Rahman, Rabu pekan lalu.

Asosiasi mencatat garam curah impor seberat 35 ribu ton diangkut oleh kapal MV Pavorita ke Pelabuhan Ciwandan, Banten. Sedangkan garam halus impor, masing-masing 7.000 ton dan 12 ribu ton, diturunkan di Pelabuhan Belawan, Medan, oleh MV Haula dan MV Genius Star. Ketiga kapal itu berasal dari India.

Syaiful mendesak pemerintah menetapkan lokasi tunggal bongkar-muat, yakni di Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, untuk meningkatkan pengawasan. Jika tidak dipenuhi, dia mengancam akan mengerahkan ratusan ribu petani garam untuk menutup Jembatan Suramadu dengan garam dalam sepekan mendatang. "Ini simbol matinya petani di sentra produksi garam Madura."

Utang
Utang TPPI Gagal Bayar Lagi

PT Trans Pacific Petrochemical Indotama (TPPI) gagal melunasi utangnya kepada pemerintah dan sejumlah kreditor di dalam negeri. PT Pertamina, salah satu kreditor, menyiapkan tim penilai untuk mengeksekusi aset perusahaan milik pengusaha Honggo Wendratno tersebut. "Ini hak kami, sesuai dengan kesepakatan antara Pertamina dan TPPI pada 2004," kata Wakil Presiden Komunikasi Perusahaan Pertamina Ali Mundakir, Kamis pekan lalu.

Tunggakan utang TPPI kepada perusahaan minyak pelat merah itu mencapai US$ 406 juta dan US$ 183 juta. Perseroan juga berutang kepada BP Migas sebesar US$ 169 juta, PT Perusahaan Pengelola Aset Rp 3,26 triliun, dan kreditor lainnya US$ 1 miliar. Akhir tahun lalu, kreditor pemerintah dan TPPI meneken perjanjian restrukturisasi. Namun, hingga batas waktu pelaksanaan akhir bulan lalu, TPPI tak kunjung melunasi utangnya.

Amir Sambodo, Direktur Utama PT Tuban Petrochemical Industries—induk TPPI—mengatakan kreditor asing tak menyetujui perjanjian restrukturisasi. "Kami sedang menyiapkan alternatif pembayaran utang TPPI," katanya melalui pesan pendek Kamis pekan lalu.

Jalan Tol
Proyek Tol Trans Jawa Molor

Pemerintah pesimistis pembangunan jalan tol Trans Jawa rampung sesuai dengan target pada 2014. Dana dari investor dan proses pembebasan lahan untuk jalan tol sepanjang 615 kilometer ini berjalan lambat. "Bahkan ada beberapa ruas yang pendanaannya berhenti sama sekali," ujar Kepala Subbidang Pembebasan Lahan Kementerian Pekerjaan Umum Herry Marzuki, Selasa pekan lalu.

Hingga semester kedua ini, pembangunan baru rampung 53 persen. Dari sembilan proyek tol Trans Jawa, hanya ruas Cikampek-Palimanan yang pengerjaannya lancar. Sedangkan proyek yang terhenti antara lain ruas Pejagan-Pemalang, Pemalang-Batang, dan Batang-Semarang.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus