Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Naik 33 Persen, Ekspor Furnitur Indonesia Tembus USD 2,5 Miliar

Nilai ekspor produk furnitur nasional meningkat 33 persen atau tembus di angka US$ 2,5 miliar pada 2021.

19 Agustus 2022 | 16.25 WIB

Presiden Joko Widodo (Jokowi) didampingi Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita (tengah) dan Ketua Umum GAIKINDO Yohanes Nangoi (kiri) memberikan sambutan usai mengunjungi pameran GIIAS 2021, di ICE BSD, Tangerang, Banten, Rabu, 17 November 2021. ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal
material-symbols:fullscreenPerbesar
Presiden Joko Widodo (Jokowi) didampingi Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita (tengah) dan Ketua Umum GAIKINDO Yohanes Nangoi (kiri) memberikan sambutan usai mengunjungi pameran GIIAS 2021, di ICE BSD, Tangerang, Banten, Rabu, 17 November 2021. ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Nilai ekspor produk furnitur nasional meningkat 33 persen atau tembus di angka US$ 2,5 miliar pada 2021, sementara tahun sebelumnya sebesar US$ 1,9 miliar.

Menteri Perindustrian atau Menperin Agus Gumiwang Kartasasmita optimis industri furnitur ini memegang peran penting dalam meningkatkan kinerja sektor manufaktur dan ekonomi nasional.

"Saya percaya bahwa seiring dengan pilihnya belanja masyarakat, akan turut mendukung peningkatan penjualan furnitur, baik untuk ekspor maupun pasar dalam negeri," kata Agus dalam keterengannya, dikutip dari situs resmi Kemenperin, Jumat 19 Agustus 2022.

Dari beberapa kajian, dia menyebutkan salah satunya yang dikeluarkan oleh Centre for Industrial Studies (CSIL) di mana dalam laporan tersebut dikatakan bahwa konsumsi furnitur global di tahun 2022 ini akan tumbuh hingga 3,9 persen.

Melihat pertumbuhan tersebut, Menperin meyakini terdapat peluang untuk industri furnitur tanah air untuk mengisi kenaikan permintaan di pasar global. Adapun pertumbuhan tersebut ditopang oleh kebijakan stimulus Recovery and Resilience Facility di Uni Eropa.

"Hasil studi CSIL diperkuat juga oleh Consumer Market Outlook yang dikeluarkan oleh Statista, yang memperkirakan pendapatan industri furnitur global akan terus meningkat secara konsisten dari USD1,3 triliun pada tahun 2020 menjadi USD1,6 triliun USD pada tahun 2025,” ungkapnya.

Tak hanya itu, dia juga mendorong upaya pemerintah dalam mengintesifkan peningkatan penggunaan produk dalam negerti (P3DN). Dengan begitu, industri furnitur akan terus menunjukkan performa yang positif.

Oleh karena itu, Agus mengimbau pelaku industri furnitur dan pengrajin dalam negeri untuk segera melakukan pengurusan sertifikasi Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) sehingga dapat menjual produknya melalui e-Katalog.

Di tahun ini, Kemenpertin telah menyiapkan program sertifikasi TKDN gratis untuk 1.250 produk. Agus akan mengupayakan untuk tahun depan anggaran untuk jumlah sertifikat TKDN gratis akan ditambah anggarannya hingga dapat menyerap 10.000 produk.

"Kami membuka pintu bagi para pelaku industri furnitur dan kerajinan dalam negeri untuk memanfaatkan program tersebut. Kami upayakan agar sertifikasi TKDN ini di tahun yang akan datang tidak hanya makin murah tetapi juga makin cepat," imbuhnya.

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600
close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus