Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) kembali menggelar Bulan Inklusi Keuangan (BIK) sepanjang Oktober ini. Rangkaian kegiatan dilaksanakan di seluruh Indonesia hingga puncaknya 29 Oktober 2022.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Adapun tema BIK tahun ini adalah “Inklusi Keuangan Meningkat, Ekonomi Semakin Kuat.” Anggota Dewan Komisioner OJK Bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen, Friderica Widyasari Dewi, mengatakan pelaksanaan BIK memiliki sejumlah tujuan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pertama, membuka akses keuangan kepada berbagai lapisan masyarakat. Kedua, mengkampanyekan budaya menabung di berbagai sektor industri keuangan, meningkatkann pemahaman dan awareness masyarakat terhadap produk dan/atau layanan jasa keuangan, mendorong pembukaan rekening serta penggunaan produk dan/atau layanan jasa keuangan.
“Terakhir (ketiga),mempublikasikan program literasi dan inklusi keuangan serta perlindungan konsumen,” ujar Friderica dalam konferensi pers di gedung Soemitro Djojohadikusumo OJK, Jumat, 7 Oktober 2022.
Baca juga: OJK: Penyaluran Kredit Pembiayaan Melawan Rentenir untuk UMKM Capai Rp 4,4 T
Program literasi dan inklusi keuangan, kata Friderica, dilaksankan mengingat perlunya dorongan bagi masyarakat dalam penggunaan produk/layanan jasa keuangan. “Dukungan strategi literasi dan inklusi keuangan ini lantas dibutuhkan agar tercipta masyarakat yang well literate dan financial well being,” kata dia.
Adapun rangkaian kegiatan BIK berupa penjualan produk/layanan jasa keuangan berinsentif, seperti pemberian diskon, cashback, poin, bonus, atau reward. Kemudian, fasilitasi pemberian kredit/pembiayaan bagi masyarakat (kegiatan business matching, peluncuran KPMR dan penandatangan kredit UMKM). Selain itu, ada kegiatan pembukaan rekening, polis, dan produk keuangan lainnya.
Kegiatan lainnya ialah literasi keuangan berupa sosialisasi, webinar, bank goes to school/campus, klinik konsultasi, dan outreach program. Kemudian, pameran produk dan/atau layanan jasa keuangan serta kampanye dan publikasi program literasi keuangan serta perlindungan konsumen secara masif.
“Puncak kegiatan BIK nantinya ada pengumuman capaian BIK dan pengumunan hasil SNLIK (survei nasional literasi dan inklusi keuangan),” kata Friderica.
Baca juga: OJK: Penyaluran Kredit Pembiayaan Melawan Rentenir untuk UMKM Capai Rp 4,4 T
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.