Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Pedagang Hewan Kurban Menjelang Idul Adha Berharap Penjualan Lebih Baik Dibanding Tahun Lalu

Pedagang hewan kurban musiman di Kota Magelang mulai membuka lapak menjelang Hari Raya Idul Adha 2023.

12 Juni 2023 | 15.21 WIB

Ilustrasi pemeriksaan hewan kurban. TEMPO/Iqbal Lubis
Perbesar
Ilustrasi pemeriksaan hewan kurban. TEMPO/Iqbal Lubis

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Magelang - Pedagang hewan kurban musiman di Kota Magelang mulai membuka lapak menjelang Hari Raya Idul Adha 2023.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Seorang pedagang hewan kurban di Kota Magelang, Aufar (38) mengatakan, sejak 10 Juni 2023 atau H-14 Idul Adha, dirinya sudah menyediakan 50 ekor kambing sehat untuk dijual.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

"Jenis kambing yang kami sediakan lokal, mulai harga Rp 3.000.000 hingga Rp 5.000.000," kata Aufar saat ditemui Tempo.co, Senin 12 Juni 2023.

Tak hanya itu, Aufar juga menyiapkan 1 kambing premium atau super yang dibanderol harga Rp 10.000.000.

"Itu khusus, bobotnya bisa lebih dari 25 kilogram, untuk yang super disiapkan saat sudah mendekati hari H, biasanya sudah pesanan," imbuhnya.

Menurut dia, harga tersebut akan terus merangkak naik hingga Idul Adha yang diprediksi bakal dirayakan pada 23 Juni 2023.

"Mendekati hari H biasanya akan semakin mahal atau naik hingga Rp 300.000 per ekornya, tergantung berat kambing kurban," bebernya.

Hingga Senin 12 Juni 2023, Aufar mengaku, penjualannya masih tergolong belum terlalu ramai, hanya ada 1 atau 2 ekor yang terjual.

"Puncaknya nanti H-2 dan 3, banyak yang membeli mendadak, ini juga sudah ada yang pesan untuk dipelihara dulu, ada biaya tambahannya kalau titip," katanya.

Ihwal biaya tambahan untuk kambing-kambing yang dititipkan, Aufar mengaku tidak mematok harga berlebih, hanya Rp 100.000 hingga Rp 200.000 tergantung lamanya penitipan.

Aufar yang sudah lebih dari 20 tahun menjalankan usaha jual beli kambing kurban itu mengatakan, pada 2023 ini, penjualannya diprediksi bakal naik, mengingat masa PPKM dan pandemi Covid-19 sudah melandai.

Saat pandemi 2022, Aufar hanya mampu menjual kurang dari 50 kambing dengan harga kisaran Rp 2.000.000 lantaran masyarakat tidak diizinkan melakukan pemotongan beramai-ramai.

"Tahun ini prediksinya sampai 100 ekor, kami sudah menyiapkan cadangan, semua kambing didatangkan dari Kota dan Kabupaten Magelang saja, tidak mengambil dari luar," jelas Aufar.

Lebih lanjut, terkait merebaknya penyakit Peste des petits ruminants (PPR) yang menyerang kambing dan domba, ia mengaku tidak khawatir lantaran semua hewan kurban yang dijualnya dipastikan sehat.

"Kami menyiapkan vaksin di H-10, kemudian rumput yang diberikan juga cari sendiri, tidak beli, dan memberikan supplay komboran agar kambing lebih gemuk dan sehat," kata dia.

Sementara itu, Dinas Pertanian dan Pangan (Disperpa) Kota Magelang, Agus Dwi Windarto mengatakan, pihaknya sudah melakukan persiapan untuk menyambut Idul Adha 2023.

"Dinas Pertanian Kota Magelang melibatkan lintas UPD, dokter dari bidang peternakan, UPT Puskesmas, Rumah Pemotongan Hewan (RPH) dan penyuluh pertanian di lapangan untuk Idul Adha 2023," katanya.

Tak hanya itu, Agus juga memaparkan, pihaknya sudah menyiapkan 24 Kader Kesehatan masyarakat veteriner (Kesmavet) dari 17 kelurahan untuk membantu persiapan perayaan Idul Adha.

"Mereka kami bekalkan berbagai materi seputar pemotongan hewan kurban untuk mitigasi risiko, pengawasan serta melaporkan hasil pengawasannya di lapangan," paparnya.

Agus menuturkan, Kader Kesmavet tersebut diharapkan dapat membantu Disperpa dalam pengawasan di lapangan.

Terlebih, menurut Agus, pada 2023 ini diprediksi jumlah permintaan hewan kurban bakal naik mengingat Covid-19 sudah melandai.

"2022 berdasarkan rekap data, tercatat sapi 503 kambing 35 domba 1070 domba yang disembelih di Kota Magelang, prediksinya 2023 meningkat jumlahnya," ujarnya.

Pada kesempatan yang sama, Kepala Bidang Peternakan dan Perikanan Dinas Pertanian Kota Magelang Diana Widiastuti mengatakan, sejak Maret hingga Mei 2023, terdapat 9 sapi yang terjangkit lumpy skin disease (LSD) di Kota Magelang, namun sudah dalam proses penyembuhan.

"Jadi bisa dikatakan aman, sudah hampir sehat, untuk PPR masih belum ditemukan pada kambing maupun domba kurban," ujarnya.

Diana memaparkan, ada beberapa ciri yang dapat dikenali masyarakat terkait LSD yakni munculnya benjolan pada kulit sapi, terutama pada bagian leher, punggung, dan perut.

Selain benjolan, sapi yang terinfeksi LSD juga dapat mengalami demam, kehilangan nafsu makan, lesu, dan mengalami penurunan produksi susu.

"Benjolan tersebut bisa pecah dan membentuk koreng pada sapi, namun penyakit ini tidak menular ke manusia," paparnya.

Kemudian, untuk ciri PPR yang biasanya terjadi pada kambing, Diana menuturkan, keluar ingus dari hidung, belek di mata, konjungtivitis, gangguan pencernaan, hingga pneumonia.

"Biasanya kambing atau domba juga akan mengalami demam tinggi hingga 41 derajat, sesak nafas atau bahkan yang parah bisa berakibat kematian," kata dia.

Ia memastikan, pada Idul Adha 2023, semua hewan ternak aman, sehat serta cukup ketersediaannya untuk masyarakat.

"Stoknya dipastikan aman, tinggal melakukan vaksin H-7 dan pengecekan di beberapa depo hewan," pungkasnya.

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus