Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Banjarmasin – PT Angkasa Pura I Persero menargetkan pengembangan Bandara Syamsudin Noor di Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan, beroperasi pada Oktober 2019. Namun, saat ini, proyek pengerjaan paket pembangunan gedung terminal dan fasilitas penunjangnya baru mencapai 65 persen.
Baca juga: Terminal Anyar Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin Akan Tampung 7 Juta Penumpang
Pemimpin proyek pengembangan Bandara Syamsudin Noor, Dadang Dian Hendiana, mengatakan penggarapan terminal terkendala pengadaan material. “Material didatangkan dari luar. Saya rasa akan dipercepat," ujarnya saat ditemui di Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan, Jumat, 7 Juni 2019.
Dadang mengatakan akselerasi pembangunan akan digeber pasca-Lebaran sehingga pada September, terminal anyar bisa memperoleh sertifikat operasional. Saat ini, ia memastikan telah berkoordinasi dengan Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Banjarmasin untuk mempercepat laju suplai material.
Selain terkendala suplai material, pengembangan fisik terminal terhambat surat izin mendirikan bangunan atau IMB. "Izin IMB kami belum keluar," ucapnya.
Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Polana B. Pramesti mengatakan kementeriannya akan berkoordinasi dengan pemerintah daerah untuk menuntaskan izin. "Nanti akan kami bantu untuk berkomunikasi," ujarnya.
Pembangunan gedung terminal dan fasilitas penunjang Bandara Syamsudin Noor termasuk dalam pembangunan paket I. Nilai investasi untuk proyek paket I mencapai Rp 1,1 triliun.
Pada waktu bersamaan, Angkasa Pura I juga tengah merampungkan paket II. Paket II berfokus pada pembangunan infrastruktur, bangunan penunjang, dan perluasan apron dengan investasi senilai Rp 806 miliar. Saat ini proyek pengerjaan paket II telah mencapai finishing.
General Manager Angkasa Pura I untuk Bandara Syamsudin Noor MMA Indah Preastuty mengatakan, setelah proyek kelar, terminal baru akan muat menampung 7 juta pergerakan penumpang dalam satu tahun. Menurut Indah, proyek pengembangan digeber lantaran terminal yang ada saat ini tidak lagi muat menampung kapasitas penumpang dalam satu tahun.
“Saat ini, kapasitas terminal lama 1,5 juta, sedangkan pergerakan penumpangnya mencapai 3,5 juta,” ucap Indah kala ditemui di Bandara Syamsudin Noor, pada waktu yang sama.
Terminal anyar Bandara Syamsudin Noor dibangun di atas lahan seluas 77.569 meter persegi. Terminal ini akan memiliki 52 unit counter check in dan tiga conveyor bagasi untuk kedatangan penerbangan domestik dan internasional.
Berdasarkan desain pembangunan, bandara akan memiliki dua lantai. Lantai pertama merupakan area keberangkatan, area komersial, airside, dan area kedatangan. Sementara itu untuk lantai dua, terminal bakal dimanfaatkan sebagai area kantor sewa, hotel, dan boarding lounge.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini