Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Pemerintah Prediksi Pesawat R80 Tak Bisa Diproduksi 2018, Kenapa?

Meski masuk Proyek Strategis Nasional, produksi pesawat R80 kemungkinan tidak bisa dimulai 2018.

14 Desember 2017 | 16.53 WIB

BJ Habibie mengumumkan program crowdfunding untuk pesawat R80, Kamis, 28 September 2017. Kredit: Zul'aini Fi'id
Perbesar
BJ Habibie mengumumkan program crowdfunding untuk pesawat R80, Kamis, 28 September 2017. Kredit: Zul'aini Fi'id

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah menyatakan produksi Pesawat R80 secara komersial belum akan dimulai tahun depan. Persiapan menuju proses produksi masih panjang. Deputi VI Bidang Percepatan Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Wahyu Utomo mengatakan produksi pesawat baru bisa setelah ada sertifikat dari Kementerian Perhubungan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

PT Regio Aviasi Industri (RAI) sebagai sponsor masih berupaya mencari dana untuk membuat purwa rupa (prototipe) pesawat. "Kalau saya pikir memang tidak mungkin dalam 2018 dia sudah membangun," ujar Wahyu di Grand Mercure, Jakarta, Kamis, 14 Desember 2017.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Prototipe diperlukan agar pesawat bisa menjalani uji kelaikan terbang. Pengujian tersebut nantinya akan menghasilkan sertifikat. Setelah itu, pesawat baru dapat diproduksi.

Produksi pesawat R80 merupakan salah satu dari 247 Proyek Strategis Nasional (PSN). Namun Wahyu menuturkan pemerintah tidak akan membantu pendanaan proyek tersebut. "Pemerintah akan membantu dalam hal perizinan," ujarnya.

Pesawat R80 dirancang oleh BJ Habibie. Pesawat itu nantinya akan dikerjakan oleh PT Dirgantara Indonesia. Saat ini PT RAI tengah mengumpulkan dana, salah satunya melalui crowdfunding di situs Kitabisa.com. Hingga hari ini, dana yang terkumpul sebanyak Rp 7,1 miliar. Dana tersebut berasal dari 18.129 donatur.

Sebelumnya Komisaris RAI, Ilham Habibie, mengakui bahwa donasi itu menunjukkan dukungan positif masyarakat terhadap proyek tersebut. Namun, dia memastikan dana yang terkumpul bukan serta merta untuk investasi pembangunan pesawat tersebut.

Menurut Ilham, biaya pembuatan purwarupa pesawat R80 diketahui mencapai lebih dari Rp 200 miliar. Adapun keseluruhan biaya pengembangan usaha mencapai US$ 1,5 miliar atau lebih Rp 20 triliun.

PT RAI belum bisa dihubungi untuk dimintai konfirmasi tentang pernyataan pemerintah ini.

Pesawat R80 akan bersaing dengan produk pabrikan Italia-Prancis lain, seperti ATR 72 yang berkapasitas 72 penumpang, juga Bombardier Dash 8 Q400 buatan Kanada yang berdaya angkut 76 penumpang. R80 memiliki kapasitas 80-90 penumpang.

Vindry Florentin

Vindry Florentin

Lulus dari Fakultas Ilmu Budaya Universitas Padjadjaran tahun 2015 dan bergabung dengan Tempo di tahun yang sama. Kini meliput isu seputar ekonomi dan bisnis. Salah satu host siniar Jelasin Dong! di YouTube Tempodotco

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus