Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Pemindahan Ibu Kota, UGM Usulkan Kaltim dan Kalsel

Sejumlah dosen Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada Yogyakarta mengusulkan Kalimantan Timur dan Kalimantan Selatan sebagai ibu kota baru Indonesia

6 Mei 2019 | 18.51 WIB

Kampus UGM (ugm.ac.id)
Perbesar
Kampus UGM (ugm.ac.id)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Yogyakarta -Sejumlah dosen Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada Yogyakarta mengusulkan Kalimantan Timur dan Kalimantan Selatan sebagai ibu kota baru Indonesia karena memperhatikan kepentingan geopolitik dan geoekonomi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Dekan Fakultas Teknik UGM, Nizam menyebutkan Masa depan Indonesia berada pada lalu lintas kepulauan atau alur laut kepulauan Indonesia 2. Ada dua lokasi yang bisa menjadi pilihan, yakni Kalimantan Timur dan Kalimantan Selatan. Kalimantan Timur punya latar belakang sejarah, yakni Kerajaan Kutai Kartanegara.

Kalimantan Selatan punya pelabuhan dan kota yang berkembang dan terbuka. Keduanya punya kelebihan dan kekurangan sehingga perlu kajian lebih matang yang partisipatif, melibatkan kalangan kampus dan masyarakat sipil. “Ekonomi berbasis maritim menjadi pijakan penting untuk ibu kota yang baru,” kata Nizam dalam diskusi terbatas bertajuk Rencana Pemindahan Ibu Kota Republik Indonesia di ruang sidang pimpinan Fakultas Teknik, Senin, 6 Mei 2019.

Nizam dan sejumlah dosen Fakultas Teknik yang terlibat dalam diskusi itu menyarankan pusat pemerintahan sebaiknya terpisah dari pusat bisnis (ekonomi dan perdagangan). Dia mencontohkan Australia yang memisahkan lokasi pusat pemerintahan dan perdagangan. Canbera menjadi ibu kota pemerintahan. Sydney menjadi pusat perdagangan. Tujuannya agar keputusan yang dihasilkan pengambil kebijakan di pusat pemerintahan berjarak dengan intervensi atau hingar bingar kepentingan bisnis.

Dosen Perencanaan Spasial, Sudaryono mengatakan Kalimantan Timur secara geopolitik dan geoekonomi global cocok sebagai ibu kota. Secara kesejarahan Kaltim punya Kutai Kartanegara. Kaltim juga bisa disiapkan sebagai lokasi untuk strategi pertahanan karena bila terusan Pattani Thailand selesai dibangun, maka jalur lalu lintas laut dari Malaysia langsung melewati alur laut kepulauan Indonesia 2. “Peradaban suatu negara dimulai dari pinggir sungai. Pantai Timur Kalimantan strategis sebagai ibu kota baru,” kata Sudaryono.

Dosen Departemen Teknik Elektro dan Teknologi Informasi Fakultas Teknik UGM, Tumiran mengatakan pemerintah perlu memikirkan dampak ekonomi secara nasional dari pemindahan ibu kota tersebut. Kalimantan Timur dan Kalimantan Selatan cocok dipilih sebagai ibu kota baru agar daampak secara ekonomi tidak hanya terkonsentrasi di Jawa.

Dari sisi ketersediaan energi, Kalimantan Timur juga kaya. Ada banyak tambang mineral, aluminium, gas, uranium. Perlu ada kajian mendalam tentang pembangunan berbasis industri regional, yang membawa dampak ekonomi secara nasional. Misalnya bagaimana memperkuat pelabuhan, industri kapal untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi. “UGM bisa membantu membuat detail skenario pengembangan industri,” kata Tumiran.

Baca berita tentang Ibu Kota lainnya di Tempo.co.

 

Shinta Maharani

Shinta Maharani

Kontributor Tempo di Yogyakarta

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus