Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Klaten - Pabrik identik dengan mesin, debu dan suara yang sangat bising. Kondisi kebisingan dan penuh debu yang biasanya membuat stres pikiran itu tidak terlihat di Pabrik PT Sarihusada Generasi Mahardhika di KM 19, Kemudo, Kecamatan Prambanan, Kemudo, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.
Saat Tempo mengunjungi pabrik itu, yang pertama kali terlihat adalah taman hijau yang sangat luas. "Kami memang ingin menjaga alaminya. Selain itu tidak mau terlihat seperti pabrik," kata Manager Pabrik SGM Prambanan, Joko Yulianto kepada Tempo abtu 30 Juni 2018.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut Joko, dengan visi itu, timnya mencoba untuk menjaga keaslian tanaman. "Ini juga demi mengurangi pencemaran," kata Joko.
Baca: Gaji Buruh Pabrik Baju Merek Ivanka Trump di Subang Setara 4 Baju
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Tidak hanya hijau rumput luas, ada pula kolam yang bisa menjadi salah satu pemandangan indah. Para pekerja yang suntuk bisa memandang pemandangan hijau atau berdiri di jembatan dan melihat kolam ikan untuk meredakan pikiran sebelum kembali bekerja. "Sebenarnya luas pabrik kami 15 ribu hektar, namun hanya 30 persen lahan yang dibangun pabrik. Sisanya taman hijau," kata Anna Widia Employee Engagement pada kesempatan yang sama.
Pemandangan hijau di Pabrik PT Sarihusada Generasi Mahardhika. Tempo/Mitra Tarigan
Tempo dan rombongan yang mendatangi pabrik itu berkesempatan melihat cara pengepakkan barang di pabrik susu itu. Dari gedung pertemuan, para rombongan harus melintasi jalan batu yang membelah rumput hijau. "Aturannya, jalan di garis kuning ya," kata Anna.
Anna pun menginstruksikan agar sesuai aturan kantor mereka, sebaiknya tidak mengecek telepon atau mengetik pesan singkat di telepon genggam saat jalan. Dikhawatirkan orang jatuh tanpa melihat kondisi jalan setapak. "Kalau mau mengetik pesan singkat, sebaiknya berhenti," kata Anna.
Anna menyarankan kami untuk jalan di jalan batu setapak yang sudah digarisi warna kuning. Walau begitu bukan berarti rumput hijau tidak boleh diinjak. Menurut Anna, berjalan di jalan setapak akan lebih aman bagi para pejalan kaki. "Rumput hijau ini boleh diinjak, bahkan kami sering membuat berbagai kegiatan karyawan di rumput hijau ini," kata Anna.
Bila cuaca cerah, ada kalanya para bos meminta bawahannya melakukan rapat di taman dengan gelar tikar. "Biasanya untuk mengganti suasana," kata Anna.
Selain itu, para pekerja juga diperbolehkan untuk merilekskan pikiran dengan memancing di kolam berisi ikan di bagian belakang pabrik.
Stres bisa melanda siapa saja, baik muda, tua, perempuan, dan laki-laki. Banyak cara dilakukan orang untuk mengatasi stresnya, biasanya dengan melakukan hal menyenangkan seperti liburan atau bersantai. Ada juga yang berkonsultasi ke dokter jika merasa stresnya terlalu berat.
Rumput hijau di Pabrik PT Sarihusada Generasi Mahardhika.Tempo/Mitra Tarigan
Sebenarnya ada cara mudah untuk mengatasi stres. Caranya sederhana, cukup memandang gambar-gambar yang sepertinya punya kekuatan ajaib untuk mendamaikan pikiran.
Baca: Pabrik Fesyen Label Ivanka Trump di Subang Bantah Berita Guardian
Psikolog menemukan warga perkotaan yang tinggal di dekat ruang hijau punya tingkat stres yang lebih rendah. Namun, kita tidak perlu pemandangan taman untuk merasakan efek alam yang menenangkan.
Riset juga menunjukkan bahwa foto tumbuhan hijau bisa menjadi 'obat' pereda stres. Studi yang dilakukan pada 2012 di ruang tunggu rumah sakit di Belanda menunjukkan pasien yang melihat tumbuhan hijau, baik itu foto maupun langsung, mengalami stres yang lebih rendah ketimbang yang tidak melihat sama sekali.