Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Perpadi Sanggupi Pasok 2,1 Juta Ton Beras ke Bulog per April 2025

Ketua Umum Perpadi mengatakan Menteri Pertanian secara khusus meminta penyerapan 2,1 juta ton beras dipercepat capaiannya pada April 2025.

11 Februari 2025 | 07.00 WIB

Petugas mengecek gabah yang dikeringkan di Sentra Penggilingan Padi (SPP) Bulog di Karawang, Jawa Barat, Senin 20 Mei 2024. Direktur Perum Bulog, Bayu Krisnamurthi menyatakan bahwa total serapan beras dalam negeri mencapai 535 ribu ton atau setara 1.050 juta ton gabah dengan serapan gabah tersebut berasal dari petani langsung maupun penggilingan padi sejak masa panen raya berlangsung. TEMPO/Tony Hartawan
material-symbols:fullscreenPerbesar
Petugas mengecek gabah yang dikeringkan di Sentra Penggilingan Padi (SPP) Bulog di Karawang, Jawa Barat, Senin 20 Mei 2024. Direktur Perum Bulog, Bayu Krisnamurthi menyatakan bahwa total serapan beras dalam negeri mencapai 535 ribu ton atau setara 1.050 juta ton gabah dengan serapan gabah tersebut berasal dari petani langsung maupun penggilingan padi sejak masa panen raya berlangsung. TEMPO/Tony Hartawan

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Persatuan Pengusaha Penggilingan Padi dan Beras (Perpadi) menyanggupi permintaan pemerintah untuk memasok 2,1 juta ton beras kepada Perusahaan Umum Bulog. Ketua Umum Perpadi Sutarto Aliemoeso mengatakan Menteri Pertanian secara khusus meminta penyerapan 2,1 juta ton itu dipercepat capaiannya maksimal pada April 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

"Sebenarnya tadinya kan target 1 tahun. Pak Menteri minta dimajukan, ya kami siapkan," kata Sutarto saat ditemui usai rapat di Kementerian Pertanian pada Senin, 10 Februari 2025. Ia mengklaim saat ini sudah berkoordinasi dengan Bulog di tingkat pusat maupun daerah untuk merincikan target penyerapan beras untuk tiap-tiap penggilingan padi. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Kendati sudah berkoordinasi, Sutarto belum membagikan berapa detail pembagian target setiap penggilingan padi. Sutarto hanya mengatakan dari akumulasi mingguan dari bulan Februari hingga April 2025, Perpadi menyanggupi target penyerapan 2,1 juta ton beras untuk disetor ke Bulog. Per hari ini, ia mencontohkan, penggilingan di Sumatera Selatan telah melapor penyerapan beras sebanyak 1.500 ton dan 500 ton dari Nusa Tenggara Barat.

Selain menyepakati target serapan itu, Sutarto juga menyetujui penerapan harga pembelian pemerintah (HPP) gabah sebesar Rp 6.500 per kilogram. "Kami tidak pernah mempersoalkan harga Rp 6.500 itu. Pokoknya itu menjadi patokan kami," ucap Sutarto. Kendati ada pertentangan soal kepatuhan HPP, kata Sutarto, ada standar operasional prosedur  berbasis kerjasama dengan Bulog yang akan membantu menyelesaikan isu tersebut. 

Dari 45 ribu serapan beras oleh Bulog hingga awal Februari ini, Sutarto menilai sebagian itu dipasok dari penggilingan pengusaha yang bergabung dengan Perpadi. Capaian itu masih jauh dari target pemerintah yang ingin Bulog menyerap 3 juta beras ton saat panen raya pada April 2025. Target itu juga kembali dipertegas oleh Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman usai rapat dengan Perwakilan Perpadi di seluruh Indonesia.

"Alhamdulillah, hari ini kami sepakat serap setara beras 2,1 juta ton dengan seluruh penggilingan se-Indonesia. Target kami adalah 3 juta ton," ujar Amran Sulaiman usai rapat dengan Perpadi di Kementerian Pertanian, pada Senin. Sementara sisa dari target tersebut, Amran Sulaiman berujar akan dipenuhi oleh pengadaan langsung dari Perum Bulog. 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus