Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo hari ini, Rabu, 7 Maret 2018, blusukan di stasiun bawah tanah Bundaran Hotel Indonesia dan Senayan, melihat kondisi terkini pembangunan proyek mass rapid transit atau MRT.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Presiden Jokowi meninjau underground Bundaran HI pada pukul 14.50. Setelah itu, blusukan dilanjutkan ke stasiun bawah tanah Senayan dengan didampingi Direktur Utama PT MRT William Sabandar, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, dan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Saya tanyakan ke dirut (direktur utama) bahwa proyek ini akan selesai tepat waktu, bisa dioperasionalkan tahun depan, Maret. Tidak ada mundur,” tutur Jokowi memberikan keterangan kepada wartawan di stasiun bawah tanah Senayan, Rabu, 7 Maret 2018.
Jokowi mengatakan, dalam blusukan ke proyek besar ini, dia ingin mendapatkan kepastian bahwa pengerjaannya sesuai dengan jadwal yang ditata sejak awal perencanaan. Hingga akhir Februari lalu, pengerjaan konstruksi sudah mencapai 91,86 persen dengan rel yang sudah terpasang 11.314 meter.
Jika sudah beroperasi, MRT Jakarta memiliki 16 set rangkaian kereta, dengan rincian satu set rangkaian kereta terdiri atas enam gerbong. Kereta akan dioperasikan dengan sistem operasi otomatis level dua (GoA 2) dan sistem persinyalan communication-based train control (CBTC), yang dikendalikan dari operation control center (OCC).
“Berkaitan dengan Asian Games, saya juga ingin memastikan bahwa nanti di atas tanah sudah tidak ada seng-seng yang menutup, sudah bersih, trotoar sudah lebar,” kata Jokowi.
Saat gelaran Asian Games dimulai, Presiden ingin memastikan pernak-pernik pengerjaan proyek, termasuk MRT, sudah rapi sehingga tidak merusak keindahan. “Sehingga betul-betul tamu Asian Games nanti melihat Jakarta yang bersih dan indah,” ujarnya.