Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Profil Bisnis Tomy Winata, Bos PT MEG yang Akan Kembangkan Kawasan Pulau Rempang

Rekam jejak Tomy Winata, bos PT Mega Elok Graha (MEG) yang akan melakukan pembangunan di kawasan Pulau Rempang

8 September 2023 | 15.21 WIB

Pemilik Grup Artha Graha Tomy Winata saat ikut kegiatan Pasar Akhir Pekan Artha Graha Peduli, Minggu, 25 November 2018. Foto: Istimewa
Perbesar
Pemilik Grup Artha Graha Tomy Winata saat ikut kegiatan Pasar Akhir Pekan Artha Graha Peduli, Minggu, 25 November 2018. Foto: Istimewa

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Perusahaan pengembang PT Mega Elok Graha (MEG) yang merupakan anak perusahaan milik Tomy Winata dikabarkan akan melakukan pembangunan di kawasan Pulau Rempang, Kota Batam, Kepulauan Riau. Pulau ini digadang-gadang akan dijadikan sebagai Kawasan Rempang Eco-City untuk lokasi berbagai industri, mulai dari pariwisata, jasa, hingga perumahan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Proyek pembangunan ini adalah hasil dari kunjungan Presiden Joko Widodo atau Jokowi ke China beberapa waktu lalu. Perusahaan Xinyi Group akan berinvestasi di Pulau Rempang dalam bentuk pembangunan pabrik kaca. Oleh karena itu, Pemerintah Kota Batam, BP Batam, dan PT Megah Elok Graha bekerja sama untuk mempercepat proses pembangunannya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Namun, rencana pengembangan Pulau Rempang ini mendapat penolakan dari warga. Setidaknya, 16 kampung tua di kawasan ini menolak direlokasi. Mereka menegaskan tidak anti terhadap pembangunan, tetapi mereka menolak jika harus pergi dari kampung mereka. Karena menurut mereka, kampung tua itu sudah ada jauh sebelum pemerintah Kota Batam ada. 

Di tengah upaya relokasi tersebut, bentrok antar warga dan aparat keamanan terjadi. Pada Kamis, 7 September 2023 Koalisi Masyarakat Sipil meminta aparat gabungan menghentikan tindakan kekerasan kepada masyarakat dan meminta proses pembangunan proyek strategi nasional (PSN) Rempang Eco-city dihentikan.

Lantas, bagaimana profil bisnis Tomy Winata?

Selanjutnya: Profil Bisnis Tomy Winata...

Profil Bisnis Tomy Winata

Tomy Winata adalah seorang pengusaha Indonesia keturunan Tionghoa yang merupakan pemilik dari grup Artha Graha atau Artha Graha Network. Pria yang juga dikenal dengan panggilan TW ini lahir pada 23 Juli 1958 di Pontianak, Kalimantan Barat.

Pria yang memiliki nama Tionghoa Oe Suat Hong ini menjalankan bisnis di berbagai bidang. Mulai dari properti, perhotelan, perdagangan, perbankan, transportasi, konstruksi, hingga telekomunikasi. Dia mulai merintis bisnisnya pada 1972 ketika dipercaya membangun kantor koramil di Singkawang.

Setelah proyek tersebut selesai, dia pun kembali dipercaya untuk membangun berbagai proyek di kalangan militer. Mulai dari barak, sekolah tentara, hingga menyalurkan barang ke markas militer di Papua, Ujung Pandang, Ambon, dan lainnya.

Bisnis Tomy Winata semakin berkembang ketika dia berhasil membesarkan kerajaan bisnisnya dengan membangun mega proyek Sudirman Central Business District (SCBD) seluas 45 hektare. Proyek bernilai investasi sebesar US$ 3,25 miliar tersebut dikerjakan bersama Yayasan Kartika Eka Paksi milik Angkatan Darat.

Melalui PT Danayasa Arthatama Tbk (DA), bisnis Tomy Winata semakin menggurita. Anak perusahaannya beroperasi di empat industri utama, yakni real estate, jasa konstruksi, jasa telekomunikasi, dan manajemen perhotelan. Adapun beberapa bentuk usahanya adalah Bukit Golf Mediterania, Kelapa Gading Square, Mangga Dua Square, Pacific Place, Borobudur Hotel, The Capital Residence, Ancol Mansion, dan lain sebagainya.

Adapun profil bisnis milik Tomy Winata adalah sebagai berikut:

  1. PT Danayasa Arthatama Tbk

PT Danayasa Arthatama Tbk adalah perusahaan utama dan induk bisnis yang dimiliki oleh Tomy Winata. Melalui perusahaan inilah, TW membangun kawasan SCBD yang dikenal sebagai superblok modern dengan lingkungan bisnis kelas dunia. Selain itu, SCBD juga merupakan kawasan bisnis paling modern di Indonesia.

  1. PT Jakarta International Hotels & Development

Ini adalah anak perusahaan Tomy Winata yang bergerak di bidang properti. Melalui perusahaan ini, dibangun Hotel Borobudur yang memiliki kelas bintang lima dengan 695 kamar berbagai tipe. Hotel tersebut berlokasi di Lapangan Banteng, Jakarta. Perusahaan yang berdiri pada 1969 ini jugalah yang membangun Gedung Artha Graha pada 1992.

  1. PT Electronic City Indonesia Tbk

Perusahaan yang berdiri pada 2001 silam ini bergerak pada bidang elektronik, tepatnya retail elektronik modern. Menjadi pelopor retail elektronik modern di Indonesia, PT Electronic City Tbk memasarkan berbagai produk lengkap, mulai dari smartphone, laptop, kamera, televisi, hingga mesin cuci dan AC.

  1. PT Arthagraha General Insurance

Selain bergerak di bidang properti dan elektronik, TW juga memiliki perusahaan yang bergerak di sektor asuransi. Perusahaan yang sudah didirikan sejak 1964 ini adalah perusahaan asuransi jiwa yang sebelumnya bernama Maskapai Asuransi Tjahjana.

  1. PT Bank Artha Graha Internasional

Masih di bidang keuangan, PT Bank Artha Graha Internasional merupakan perusahaan swasta berbentuk perseroan terbuka yang berdiri pada 1973 dan berfokus pada sektor jasa keuangan perbankan. Perusahaan ini adalah hasil merger Bank Artha Graha dan Bank Interpacific pada 2005 lalu.

  1. PT Artha Graha Group

Ini adalah kelompok bisnis atau konglomerasi yang bergerak di bidang pariwisata, perhotel, dan pelayanan teknik. Beberapa anak perusahaannya adalah Jepara Ourland Park, Java Paradise Resort, dan Nawa Mulia.

  1. PT Mega Elok Graha

PT Megah Elok Graha (MEG) merupakan anak perusahaan milik Tomy Winata. Melansir bpbatam.go.id, PT Makmur Elok Graha telah resmi menjadi nakhoda untuk pen gembangan kawasan Rempang seluas 17 ribu hektar. Hal ini ditandai dengan Peluncuran Program Pengembangan Kawasan Rempang di Jakarta, Rabu, 12 April 2023 lalu.

Komisaris sekaligus Juru Bicara PT MEG Fernaldi Anggadha mengatakan, pihaknya menjadi mitra dari BP Batam dan Pemko Batam dalam mengembangkan Pulau Rempang. Di mana, dalam pengembangan Pulau Rempang, BP Batam maupun Pemko Batam mengklaim akan menyediakan pemukiman terpadu. Dalam pemukiman tersebut akan dilengkapi dengan pasar modern, sarana olahraga, sekolah dan lainnya.

 RADEN PUTRI

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus