Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

PUPR: Jalan Nasional ke Palu Sudah Terbuka Seluruhnya

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan bahwa akses jalan nasional ke Kota Palu melalui lintas barat, timur, dan tengah telah terbuka

3 Oktober 2018 | 06.45 WIB

Kondisi bangunan dan jalanan yang rusak akibat gempa 7,4 SR dan fenomena likuifaksi pada skala richter (SR), di kawasan Kampung Petobo, Palu, Sulawesi Tengah, Selasa, 2 Oktober 2018. Petobo merupakan kawasan yang mengalami kerusakan paling parah akibat gempa. ANTARA/Muhammad Adimaja
Perbesar
Kondisi bangunan dan jalanan yang rusak akibat gempa 7,4 SR dan fenomena likuifaksi pada skala richter (SR), di kawasan Kampung Petobo, Palu, Sulawesi Tengah, Selasa, 2 Oktober 2018. Petobo merupakan kawasan yang mengalami kerusakan paling parah akibat gempa. ANTARA/Muhammad Adimaja

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan bahwa akses jalan nasional ke Kota Palu melalui lintas barat, timur, dan tengah telah terbuka seluruhnya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Pemulihan kondisi akses jalan pascagempa bumi dan tsunami di Palu dan Donggala menjadi salah satu dari empat fokus Kementerian PUPR di samping membantu pengevakuasian korban, penyediaan air bersih, dan sanitasi serta pembersihan kota.

 

Salah satu ruas krusial yakni Kota Palu—Kabupaten Parigi yang menjadi jalur utama dari utara Sulawesi menuju Palu di mana terdapat daerah-daerah dataran tinggi yang rawan longsor yakni di Kebon Kopi.   

"Jalan di kawasan Kebon Kopi sejak lama merupakan rawan longsor.  Kami lakukan perbaikan secara ofensif," kata Basuki melalui siaran pers, Selasa 2 Oktober 2018.

Kelancaran konektivitas sangat penting bagi mobilitas orang dan distribusi bantuan agar bisa sampai ke lokasi-lokasi pengungsian di Kota Palu dan Kabupaten Donggala.

Adapun, jalur lintas barat yang dapat dilewati yakni ruas jalan Palu—Pelabuhan Pantoloan—Tolitoli—Buol sepanjang 546 kilometer dan ruas Palu—Donggala—Pasangkayu—Mamuju sepanjang 420 kilometer.

Sementara itu, jalur lintas tengah yakni ruas Palu—Napu—Poso sepanjang 427 kilometer dan Palu—Kebon Kopi—Parigi—Poso sepanjang 220 kilometer. Untuk lintas timur melalui ruas Palu—Kebon Kopi—Marisa—Gorontalo sepanjang 607 kilometer.

Penanganan ruas jalan ini telah dilakukan secara bertahap karena pada 2017 ada empat paket pekerjaan tahun jamak (multiyears) dengan nilai Rp330 miliar

Rekonstruksi ruas jalan Kota Palu—Kabupaten Parigi dilakukan sepanjang 48 kilometer oleh Balai Pelaksanaan Jalan Nasional XIV, Ditjen Bina Marga.

Basuki mengatakan bahwa penanganan tidak lagi dilakukan setelah terjadinya longsor namun dilakukan perkuatan tebing dengan teknologi geotrip dan geometrik tanam yakni berupa tumbuhan.

“Ramah lingkungan sehingga menjadi green infrastructure dan memiliki daya tarik wisata. Selain dilakukan perkuatan tebing juga dilakukan perbaikan badan jalannya," ujar Basuki.

Kementerian PUPR juga akan melakukan perbaikan dua jembatan rusak pada ruas jalan nasional di Towalen & Toboyo dan Jembatan Kuning. Mengingat fungsi Jembatan Kuning sebagai ikon Kota Palu, jembatan ini akan ditangani Kementerian PUPR diawali dengan pengecekan struktur jembatan dan desain ulang.

Di Kota Palu juga dilakukan perbaikan jalan yang retak dengan cara pengupasan/scrapping dan patching. Untuk pengerjaannya dilakukan mobilisasi alat berat 1 unit ekskavator, 1 loader, dan 2 dump truck.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus