Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Relawan Pengusaha Muda Nasional (Repnas) Anggawira mengatakan para pengusaha muda berperan krusial dalam mewujudkan visi Indonesia Emas pada 2045. Dia menyebut pertumbuhan ekonomi 8 persen merupakan target ambisius tapi dapat dicapai.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Target yang ambisius, tetapi bukan tidak mungkin tercapai jika kita dapat bersinergi dengan baik antara pengusaha muda, pemerintah, dan sektor swasta,” kata Ketua Umum Repnas Anggawira dalam konferensi pers persiapan Rakornas pada Ahad, 13 Oktober 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Repnas juga berencana menggelar Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) di Jakarta dengan tema Kolaborasi Pengusaha Muda Nasional untuk Mendorong Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen Demi Tercapainya Indonesia Emas 2045 pada Senin, 14 Oktober 2024. Presiden terpilih Prabowo Subianto dijadwalkan akan menghadiri acara ini.
Anggawira mengatakan Repnas juga menyusun delapan aksi nyata yang dirancang untuk memberikan dampak terhadap percepatan pertumbuhan ekonomi. Salah satu yang menjadi perhatian utama adalah transformasi digital. Menurut Anggawira, percepatan pembangunan jaringan 5G dan pemberian subsidi bagi UKM yang beralih ke platform digital harus menjadi prioritas.
“Transformasi digital bukan hanya soal teknologi, tetapi juga soal bagaimana pengusaha muda bisa berinovasi, memperluas pasar global, dan menciptakan daya saing internasional yang lebih kuat. Kami di Repnas siap mendorong hal ini bersama pemerintah dan perusahaan teknologi global,” kata dia.
Selain itu, Sekretaris Jenderal Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (BPP HIPMI) itu juga menekankan skema kemitraan publik-swasta. Dia menyebut skema ini juga harus melibatkan pengusaha muda agar berkontribusi dalam pembangunan infrastruktur seperti jalan, pelabuhan, dan bandara di luar Pulau Jawa.
“Melibatkan pengusaha muda dalam proyek-proyek infrastruktur ini, distribusi barang dan jasa akan semakin efisien, sekaligus mengurangi ketimpangan pembangunan antar wilayah. Pemerintah harus mendukung dengan insentif pajak untuk investasi di wilayah tersebut,” kata dia.
Di sisi lain, peningkatan akses pembiayaan bagi UKM dan startup juga menjadi agenda utama yang diusulkan dalam forum ini. Pengusaha muda berharap adanya kolaborasi dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Asosiasi Fintech Indonesia untuk memperkuat mekanisme peer-to-peer lending yang lebih fleksibel.
"Di bidang energi, melalui kolaborasi dengan Kementerian ESDM dan PLN, REPNAS akan memfasilitasi proyek energi surya dan biofuel di wilayah-wilayah terpencil yang belum terjangkau listrik. Selain menciptakan ketahanan energi nasional, ini juga merupakan langkah penting untuk mencapai target emisi nol bersih dan menciptakan lapangan kerja di sektor energi bersih,” kata Anggawira.
Selain itu, Anggawira mengatakan pengembangan hilirisasi industri untuk meningkatkan nilai tambah komoditas Indonesia juga penting dilakukan. Langkah ini disebut adalah jalan menuju kemandirian ekonomi.
Anggawira menyebut Repnas menegaskan pentingnya reformasi birokrasi untuk menciptakan iklim usaha yang kondusif. Sistem perizinan berbasis OSS dinilai perlu dipercepat agar lebih terintegrasi dan efisien.
“Sehingga pengusaha tidak lagi terhambat oleh birokrasi yang lamban,” kata dia.
Rakornas Repnas besok akan dihadiri oleh hampir 1.000 pengusaha muda dari seluruh Indonesia serta tokoh-tokoh nasional yang mendukung agenda pertumbuhan ekonomi berkelanjutan dan inklusif. Pada har ini, Repnas akan menyelenggarakan Repnas National Conference & Awarding Night.
Selain Presiden Terpilih Prabowo Subianto, sejumlah pejabat yang dijadwalkan hadir adalah Menteri ESDM Bahlil Lahadalia, Menteri Hukum dan HAM Supratman Andi Agtas, Menteri Investasi/Kepala BKPM Rosan Perkasa Roeslani, Ketua DPD Sultan B Najamudin, serta pejabat lain.