Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Rencana Tambah Pesawat, Pelita Air Buka Penerbangan Haji dan Umrah 2023

Maskapai Pelita Air melihat ceruk pasar yang potensial untuk segmen penerbangan haji dan umrah.

21 Oktober 2022 | 09.00 WIB

Direktur Utama Pelita Air Dendy Kurniawan memberikan penjelasan mengenai peluncuran aplikasi mobile khusus untuk layanan komersial, di Jakarta Pusat, Kamis 20 Oktober 2022. TEMPO/Nabila Nurshafira
Perbesar
Direktur Utama Pelita Air Dendy Kurniawan memberikan penjelasan mengenai peluncuran aplikasi mobile khusus untuk layanan komersial, di Jakarta Pusat, Kamis 20 Oktober 2022. TEMPO/Nabila Nurshafira

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Maskapai penerbangan PT. Pelita Air Service akan membuka rute perjalanan untuk ibadah haji dan umrah pada 2023. Direktur Utama Pelita Air Dendy Kurniawan mengatakan perusahaan melihat potensi market yang besar untuk pergerakan penumpang dari Indonesia ke Tanah Suci. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

"Semua maskapai akan melihat ke sana (rute umrah dan haji). Dibukanya border internasional, ditambah dengan potensi mulim terbesar di dunia ada di Indoensia dan antrean untuk penerbangan naik haji belasan tahu, ini market yang potensial," ujar Dendy saat ditemui di Jakarta Pusat pada Kamis sore, 20 Oktober 2022. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Seiring dengan rencana ekspansi rute tersebut, anak usaha PT Pertamina (Persero) ini akan menambah jumlah armada. Hingga akhir 2022, Pelita Air berencana mendatangkan lima pesawat sehingga perusahaan memiliki total delapan armada. Saat ini, Pelita baru mengoperasikan tiga unit pesawat. 

Kemudian pada 2023, Pelita Air menambah sepuluh armada. Penambahan unit pesawat dengan jumlah yang sama akan dilakukan pada tahun berikutnya. Dendy menerangkan, seluruh pesawat Pelita Air yang disewa perusahaan dari lessor berjenis Airbus A320. 

"Kami memang pilih satu tipe (pesawat) supaya secara operasi lebih efisien," kata Dendy. 

Meski dengan rencana penambahan pesawat perusahaan sudah berancang-ancang membuka rute umrah dan haji, Dendy memastikan Pelita Air masih akan berfokus ke segmen penerbangan domestik. Artinya selain ke Jeddah dan Madinah, Pelita Air belum akan membuka rute internasional. 

"Kami hanya fokus ke domestik sesuai arahan Menteri BUMN. Kecuali untuk umrah," ucap Dendy. 

Maskapai Pelita Air memulai penerbangan komersialnya sejak April 2022. Perusahaan di bawah naungan Pertamina ini membidik pasar penumpang untuk segmen medium. Selama lima bulan sejak penerbangan perdananya, Pelita Air telah mengoperasikan tiga pesawat yang mengudara di dua rute. 

Per Oktober, rute penerbangan Pelita Air adalah Jakarta-Yogyakarta-Jakarta dan Jakarta-Denpasar-Jakarta. Pada akhir tahun nanti, Pelita Air berencana menambah frekuensi penerbangannya, khususnya ke Balik, untuk mengakomodasi kebutuhan pergerakan penumpang yang meningkat selama masa libur panjang. 

FRANCISCA CHRISTY ROSANA 

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini

Francisca Christy Rosana

Francisca Christy Rosana

Lulus dari Universitas Gadjah Mada jurusan Sastra Indonesia pada 2014, ia bergabung dengan Tempo pada 2015. Kini meliput isu politik untuk desk Nasional dan salah satu host siniar Bocor Alus Politik di YouTube Tempodotco. Ia meliput kunjungan apostolik Paus Fransiskus ke beberapa negara, termasuk Indonesia, pada 2024 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus