Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Nilai tukar rupiah ditutup melemah 46 poin ke level Rp 15.692 per dolar Amerika Serikat (dolar AS) pada perdagangan sore ini, Rabu, 28 Februari 2024. Sementara indeks dolar menguat ke level 104,15.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Analis sekaligus Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan pasar saat ini tengah menunggu angka inflasi Amerika Serikat dan pertumbuhan ekonomi utama untuk isyarat perdagangan lebih lanjut.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Data indeks harga PCE alat pengukur inflasi pilihan The Fed akan dirilis pada hari Kamis, dan diperkirakan menunjukkan inflasi tetap stabil di bulan Januari,” ujar Ibrahim dalam keterangan resmi, Rabu.
Skenario seperti ini, kata Ibrahim, memberi bank sentral AS alias The Fed lebih banyak dorongan untuk mempertahankan suku bunga lebih tinggi dalam jangka waktu lebih lama. Menurut dia, beberapa pejabat The Fed juga memperingatkan pekan ini bahwa inflasi yang tinggi akan menghalangi The Fed untuk menurunkan suku bunga di awal tahun 2024.
Sebelum data inflasi dirilis, pembacaan kedua PDB kuartal IV akan dirilis pada hari Rabu, dan diperkirakan akan menunjukkan penurunan pertumbuhan ekonomi.
Namun perekonomian Amerika Serikat diperkirakan masih akan tetap unggul dibandingkan negara-negara maju. Hal ini juga memberikan ruang bagi The Fed untuk mempertahankan suku bunga lebih tinggi dalam waktu yang lebih lama.
Sementara di Asia, data indeks manajer pembelian Tiongkok yang akan dirilis pada hari Jumat, diperkirakan akan memberikan lebih banyak isyarat mengenai keadaan aktivitas bisnis hingga bulan Februari. “Sebelumnya data indeks manager pembelian bulan Januari menunjukkan sedikit perbaikan pada perekonomian,” kata Ibrahim.
Untuk perdagangan besok, Ibrahim memprediksi mata uang bergerak fluktuatif namun ditutup melemah di kisaran Rp 15.680 hingga Rp 15.750 per dolar AS.