Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Saham Garuda Dibuka di Zona Hijau di Tengah Isu Setop Pakai Pesawat Bombardier

Saham PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk bertengger di zona hijau di tengah isu evaluasi perusahaan terhadap penggunaan pesawat Bombardier CRJ 1000.

10 Februari 2021 | 09.54 WIB

Kondisi perawatan pesawat Garuda Indonesia jenis bombardier di Hanggar 4 GMF, kompleks Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Selasa, 2 April 2019. TEMPO/Francisca Christy Rosana
material-symbols:fullscreenPerbesar
Kondisi perawatan pesawat Garuda Indonesia jenis bombardier di Hanggar 4 GMF, kompleks Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Selasa, 2 April 2019. TEMPO/Francisca Christy Rosana

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.Co, Jakarta – Saham PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk bertengger di zona hijau di tengah isu evaluasi perusahaan terhadap penggunaan pesawat Bombardier CRJ 1000. Pada pembukaan perdagangan sesi pertama Rabu, 10 Februari 2021, saham emiten berkode GIAA menguat 18 poin dari penutupan perdagangan sebelumnya ke level 360.

Saham Garuda sempat turun di level 336 beberapa menit setelah pembukaan pasar, namun kembali menguat di posisi 342. Sepanjang pagi ini, saham perusahaan pelat merah itu bergerak di kisaran 336-360.

Adapun total transaksi yang diperdagangkan mencapai Rp 4,18 miliar. Sedangkan kapitalisasi pasar Garuda sebesar Rp 8,85 triliun.

Garuda dikabarkan menyudahi operasi 12 pesawat Bombardier CRJ 1000 sejak 1 Februari 2021. Upaya ini sejalan dengan langkah perusahaan melakukan evaluasi untuk mengurangi beban keuangan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengatakan evaluasi terhadap sewa pesawat pabrikan Montreal, Kanada, tersebut masih dilakukan. “Lagi finalisasi,” ujar dia saat dihubungi Tempo pada Selasa, 9 Februari 2021.

Garuda kini memiliki 18 pesawat Bombardier. Menurut kerja samanya, 18 armada itu kini disewa dengan dua skema yang berbeda.

Sebanyak 12 armada disewa menggunakan skema operating lease dari lessor Nordic Aviation Capital dengan masa sewa hingga 2027. Sedangkan enam armada lainnya menggunakan skema financial lease dengan penyedia financial lease Export Development Canada. Masa sewa pesawat itu sampai 2024.

Pada pertengahan 2020 lalu, Irfan pernah mengungkapkan rencana mengembalikan Bombardier dan ATR 72-600 ke lessor. “Permintaan dari komisaris dan pemegang saham untuk segera mungkin mengembalikannya,” kata Irfan dalam rapat bersama DPR.

Irfan menyebut pesawat tak cocok dengan karakteristik penumpang Indonesia lantaran bagasinya kecil. Padahal, penumpang Indonesia cenderung membawa barang dalam jumlah banyak. Di samping itu, tarif parkir dan perawatan Bombardier diduga mencapai US$ 50 juta.

Berdasarkan dokumen yang diterima Tempo, rencana pemberhentian pesawat Bombardier pun telah melalui serangkaian proses penilaian atau assessment dan pertimbangan yang matang bersama stakeholder terkait. Perusahaan pelat merah juga telah melakukan negosiasi dengan lessor sejak awal 2020 dan pembicaraan itu melibatkan pejabat tinggi di masing-masing entitas.

Dari hasil negosiasi, terdapat sejumlah kewajiban yang harus dipenuhi Garuda. Salah satunya melakukan pembayaran early termination fee dan pemenuhan kondisi redelivery pesawat secara teknis.

FRANCISCA CHRISTY ROSANA | YOHANES PASKALIS

Baca juga: Kata Bos Garuda Soal Kabar 12 Pesawat Bombardier Setop Operasi Sejak 1 Februari

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600
Francisca Christy Rosana

Francisca Christy Rosana

Lulus dari Universitas Gadjah Mada jurusan Sastra Indonesia pada 2014, ia bergabung dengan Tempo pada 2015. Kini meliput isu politik untuk desk Nasional dan salah satu host siniar Bocor Alus Politik di YouTube Tempodotco. Ia meliput kunjungan apostolik Paus Fransiskus ke beberapa negara, termasuk Indonesia, pada 2024 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus