Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Sandiaga: Banyak Kapal Pesiar Dunia yang Ingin Berlayar ke Indonesia Timur

Pada awal Juli mendatang, menurut Sandiaga, perusahaan kapal pesiar di Singapura juga telah merencanakan rute layar ke pelbagai pulau di Tanah Air.

3 Juni 2022 | 09.55 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Kapal pesiar MS Viking Sun lego jangkar sebelum masuk ke Pelabuhan Benoa di lepas pantai Tanjung Benoa, Nusa Dua, Bali, 7 Maret 2020. Kapal pesiar yang ditolak menurunkan penumpang di pelabuhan Tanjung Mas, Semarang dan bersandar di Tanjung Perak, Surabaya untuk mencegah wabah Covid-19 karena adanya indikasi dua penumpang terpapar virus Corona itu sedang dilakukan pemeriksaan kesehatan oleh petugas Kantor Kesehatan Pelabuhan sebelum diijinkan untuk sandar dan menurunkan penumpang di Bali. TEMPO/Johannes P. Christo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mengatakan pasca-pandemi Covid-19, industri wisata kapal pesiar atau cruise kembali menggeliat. Dia menyebut berbagai perusahaan kapal pesiar telah mulai menawarkan rute untuk perjalanan menuju Indonesia.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Banyak perusahaan cruise dunia berpusat di Amerika ingin berlayar ke pelabuhan di Indonesia Timur. Di antaranya, Labuan Bajo, Banda Neira, Sorong, maupun Pare-Pare,” kata Sandiaga kepada Tempo, Kamis, 2 Juni 2022.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Adapun pada awal Juli mendatang, menurut Sandiaga, perusahaan kapal pesiar di Singapura juga telah merencanakan rute layar ke pelbagai pulau di Tanah Air. Misalnya, Batam, Bintan, Surabaya, Bali, Belitung, hingga Lombok.

Komitmen paket wisata kapal pesiar ini didapatkan setelah Indonesia melakukan pertemuan dengan dua pengelola kapal pesiar terbesar di Singapura, yakni Royal Carribean dan Resort World Cruise. Saat ini, Sandiaga memastikan Indonesia terus melakukan promosi dan berkomunikasi dengan operator kapal pesiar internasional.

Pemerintah menawarkan rute pesiar dengan tujuan singgah 14 pelabuhan cruise ship yang tersebar di Kalimantan, Sulawesi, Papua Barat, dan Pulau Jawa—selain Sumatera. Selain dengan Singapura, Indonesia akan berkomomunikasi dengan Amerka sebagai pusat bisnis cruise Dunia melalui pertemuan tahunan Seatrade Cruise Global di Miami, Florida.

Sembari mengundang pelaku kapal wisata untuk datang ke Tanah Air, pemerintah akan menyiapkan fasilitas dan kemudahan regulasi. “Kalangan operator minta kemudahan dalam hal ini regulasi yang mendukung juga fasilitas berupa sarana pelabuhan yang memadai,” kata Sandiaga.

Data Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menunjukkan kunjungan kapal cruise dunia ke Indonesia sebelum pandemi meningkat signifikan. Pada 2015, jumlah kunjungan wisatawan kapal pesiar naik sebanyak 200 ribu wisatawan. Kemudian 2019, angkanya diproyeksikan sebanyak 401 ribu wisatawan  Cruise ke Indonesia.

Sementara itu, potensi wisatawan cruise di kawasan Asia Pasifik dan Australia sekitar 4 juta orang. Sandiaga menuturkan pemerintah akan terus memberikan kemudahan. “Termasuk regulasi yang pernah dikeluarkan dalam upaya menarik kunjungan kapal cruise ke Indonesia,” katanya.

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus